- timtvOnenews.com - Ilham Ariyansyah
Keluarga Korban Perundungan Anak Dibawah Umur di Kota Bandung Minta Polisi Usut Tuntas Para Pelaku
Bandung, tvOnenews.com - Seorang anak dibawah umur berinisial DN (14) dianiaya oleh 4 remaja di Kota Bandung viral dmedia sosial (Medsos). Korban yang merupakan anak yatim piatu itu dipukul memakai sebuah botol dan mengalami luka memar dibagian kepala.
Peristiwa penganiayaan terjadi di depan kantor Tempat Pemakaman Umum (TPU) Legok Sereuh, RT 1 RW 6, Kelurahan Mekarwangi, Kecamatan Bojongloa Kidul, Kota Bandung, Jawa Barat, mirisnya para pelaku saat melakukan aksi penganiayaan secara daring di aplikasi Tik-Tok.
Pelaku pun terpaksa berurusan dengan aparat hukum, karena keluarga korban sudah melaporkan kejadian tersebut ke pihak Polrestabes Bandung.
Dede Ahmad Sasmita, kuasa hukum korban DN menyebut pasca kejadian pada Sabtu (27/04/2024) hasil visum rumah sakit korban memiliki luka benjolan kepala setelah di pukul memakai botol oleh salah satu pelaku.
"Kondisi korban tidak ada luka yang cukup serius, cuma ada benjolan memar dikepala hasil dari visum rumah sakit," kata Dede Ahmad kepada tvOnenews.
Kuasa hukum korban yang merupakan ketua RW setempat juga menyebut saat kejadian dirinya sempat melihat para pelaku yang berjumlah 4 orang itu datang mendatangi korban yang sedang tertidur.
"Kebetulan saat kemarin hari Sabtu sekitar jam setengah 6 pagi, datanglah empat orang pemuda yang tidak tahu identitasnya kebetulan korban lagi tertidur di teras kantor TPU Legok Cisereuh, tiba-tiba si pelaku i2 orang masuk ke dalam menghampiri korban dan menanyakan korban sebagai komunitas motor dan melihat handphone korban,"ujar Dede Ahmad.
Lanjut kata Dede, saat itu pelaku menendang dan memukul korban sekaligus mengeluarkan sebuah senjata tajam.
"Ketika handphone dilihat tidak ada apa-apa, pelaku menendang korban dan menurunkan sebilah pisau dan temanya satu lagi memukul kepala korban dengan botol,"ujarnya.
Lalu korban berteriak sehingga datanglah warga untuk melerai kejadian itu.
Dirinya pun meminta kepada pihak kepolisian agar kasus tersebut bisa diungkap dengan tuntas dan memberikan efek jera terhadap pelaku penganiayaan itu.
"Saya sudah menekankan ke pihak kepolisian untuk mengusut tuntas sampai kemanapun pelaku ini agar mengalami efek jera, menurut saya kejahatan terhadap anak ini luar biasa sekali," katanya.
Saat ini pun kata dia, polisi sudah mendatangi rumah pelaku dan sudah tidak ada dirumah.
"Terahkir dari kepolisian katanya sudah dikejar kerumah pelaku, tetapi suda tidak ada,"ungkapnya.
Sebelumnya, pada video yang beredar di media sosial, dengan menggunakan bahasa Sunda, pelaku meminta korban untuk membuka pesan whatsapp. Pelaku pun sambil mengancam korban dengan berkata-kata kasar.
Namun, korban mengaku tidak membuka pesan whatsapp. Pelaku pun kesal karena melihat korban melawan dan memukul kepala remaja tersebut dengan botol. Sontak, korban pun langsung menangis histeris kesakitan.
Rekaman video berikutnya, pelaku sambil menyiarkan secara live di Tiktok mengaku memiliki paman seorang jenderal dan menyebutkan nama seseorang. Terlihat, ia live Tiktok sambil makan mie ditemani beberapa orang temannya.
Ia mengaku tidak pernah meminta tolong kepada pamannya. Pelaku pun mengaku tidak takut apabila harus masuk bui atau penjara.
Video tersebut viral di media sosial, dan menjadi sorotan warganet. Mereka geram dengan aksi perundungan yang dilakukan oleh pelaku kepada seorang remaja di Bandung.
(ila/ fis)