Bupati Indramayu, Nina Agustina.
Sumber :
  • Istimewa

Bupati Nina Agustina Akan Jaga Stok Air Indramayu Demi Wujudkan Ketahanan Pangan Nasional

Minggu, 7 Juli 2024 - 17:13 WIB

tvOnenews.com - Kabupaten Indramayu merupakan penopang ketahanan pangan nasional. Status tersebut didapat karena Kabupaten Indramayu merupakan produsen padi terbesar se-Indonesia.

Artinya, Untuk menjaga ketahanan pangan nasional, hal yang paling krusial yakni ketersediaan alias stok air, yang harus mendapatkan perhatian utama untuk mengaliri areal persawahan Kabupaten Indramayu.

Untuk jaminan stok air saat ini Bupati Nina Agustina melalui Plt. Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Indramayu, Sugeng Heriyanto mengatakan, Pemkab Indramayu dan petani meminta ada jaminan dari BBWS Cimanuk Cisanggarung untuk selalu tersedia dan konsisten dengan volume debit air yang dibutuhkan oleh petani.

Sugeng menambahkan, saat ini untuk menanggulangi kekurangan stok air di areal pesawahan yang dibutuhkan petani. Pemerintah bersama jajaran TNI dan instansi lainnya terus mendistribusikan pompa air di berbagai wilayah.

“Pompa air yang tersedia saat ini secara keseluruhan mencapai 764 pompa, silakan bisa dimanfaatkan oleh petani di Kabupaten Indramayu dalam menanggulangi ketersediaan air jika stok menipis,” kata Sugeng ketika mendampingi Kunjungan Kerja Sekda Jawa. Barat di Kecamatan Tukdana, Rabu (3/7/2024) lalu.

Selain itu, Sugeng Heriyanto mewakili Bupati Nina Agustina juga mengatakan, tumpuan untuk mewujudkan ketahanan pangan nasional tersebut ada di Kabupaten Indramayu. Untuk itu, semua unsur harus diperhatikan bukan hanya ketersediaan air, seperti benih unggul, ketersediaan pupuk, hingga penanggulangan hama juga harus diperhatikan.

Diakui Sugeng, saat ini masih ada wilayah yang belum mendapatkan bantuan pompa air yakni Kecamatan Krangkeng dan Arahan. Hal ini disebabkan di 2 kecamatan tersebut masih berlangsung kegiatan panen.

“Debit air yang masuk ke Indramayu saat ini belum mampu memenuhi kebutuhan. Saluran Cipelang yang bersumber dari Rentang kiri hanya 30 kubik dari seharusnya 42 kubik,” papar Sugeng.

Penyebab dari belum maksimalnya debit air tersebut karena masih berlangsung kegiatan Rentang Irigation Modern System (RIMS) di saluran tersier. Kemudian juga ditemukannya Bendung Karet Waledan yang rusak.

“Dengan adanya beberapa kegiatan tersebut, sesuai keinginan Bupati dan Petani Indramayu maka BBWS harus menjamin ketersediaan air dan dilakukan secara kontinu,” pungkas Sugeng.(chm)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
00:56
02:26
00:41
01:23
01:52
05:00
Viral