- Antara
Ibu Muda Melahirkan Lima bayi Kembar di RSUD Indramayu, Begini Proses Persalinannya
Indramayu, tvOnenews.com - Tim medis Rumah Sakit Utama Daerah (RSUD) Indramayu Jawa Barat berhasil membantu proses persalinan seorang pasien perempuan atas nama Nuraeni (32) yang melahirkan bayi kembar lima pada Minggu (07/07/2024).
“Kelahiran bayi kembar lima ini, baru pertama kali terjadi di Indramayu,” kata Direktur RSUD Indramayu dr Deden Bonni Koswara di Indramayu, Senin (08/07/2024).
Dia menjelaskan, sebelumnya pasien tersebut mendapat rujukan dari Puskesmas setempat untuk dibawa ke RSUD Indramayu guna menjalani proses persalinan.
Pada pemeriksaan awal, katanya, terdapat tiga janin dalam kandungan pasien. Namun, jumlah janin terdeteksi menjadi empat saat usia kehamilan mencapai 28 minggu.
“Sampai mendekati kelahiran hanya terdeteksi ada empat janin, yang satunya tidak terdeteksi saat dilakukan Ultrasonografi -USG- karena posisi bayi menumpuk,” ujarnya.
Ia menyatakan bahwa tim medis RSUD Indramayu segera bertindak cepat saat air ketuban pasien ini pecah. Kemudian diputuskan proses persalinan dilakukan dengan metode operasi sesar.
Menurutnya, operasi sesar ini dimulai sejak pukul 18.30 WIB hingga pukul 19.45 WIB. Setelahnya tim medis berhasil membantu pasien tersebut melahirkan empat bayi perempuan dan satu bayi laki-laki.
“Saat lahir kondisi kelima bayinya sehat. Saat ini ibu bayi dalam masa pemulihan di ruang perawatan terpisah,” katanya.
Deden menyebutkan lebih lanjut, kelima bayi ini lahir dengan berat di bawah rata-rata. Oleh karenanya, tim medis menempatkan bayi kembar tersebut dalam inkubator di ruang Gedong Gincu 2 RSUD Indramayu.
Ia menjamin secara umum kondisi kelima bayi kembar ini baik dan sehat, akan tetapi masih diperlukan perawatan yang khusus.
“Bobotnya memang bervariasi, dan di bawah normal rata-rata. Masih kecil-kecil jadi masih dirawat intensif,” katanya.
Ia menambahkan, seluruh biaya persalinan dan perawatan pasien serta kelima bayi kembar tersebut, telah ditanggung oleh Pemerintah Kabupaten Indramayu.
“Biayanya ditanggung oleh pemerintah daerah, karena pasien terdaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan. Kami pastikan pasien dan bayi kembarnya mendapatkan pelayanan yang terbaik,” katanya.
(ant/ fis)