- tvOne
Pemuda di Jatiwaringin Tewas Terikat dan Mulut Dilakban, Terungkap Setelah Saksi Jujur pada Keluarga Korban
Bekasi, Jawa Barat tvOne
Seorang pemuda berinisial AY tewas di sebuah rumah Jalan Swadaya 3, Jatiwaringin, Pondok Gede, Kota Bekasi. Korban ditemukan dalam kondisi terikat dibagian tangan dan kaki serta mulut tertutup lakban.
MG, saksi mata di lokasi kejadian mengatakan, kejadian tersebut terjadi di rumahnya pada Selasa (18/1/2022) sekitar pukul 10.30 WIB. Saat itu, ia sedang bersama terduga pelaku berinisial T di rumahnya, kemudian datang korban AY yang merupakan teman dari T.
"Posisi rumah saat itu ibu lagi dagang dan bapak grab. Jadi pertama cuma ada saya, Tegar, agak lamaan dikit teman saya datang satu orang cuma bayar uang kas, abis itu saya main hp rebahan. Nah abis itu temannya Tegar yang jadi korban itu datang" ungkap MG.
Tidak lama kemudian, salah seorang teman MG yang saat itu sedang bermain, disuruh terduga pelaku untuk membeli tali rafiah. Kemudian setelah membeli tali, terduga pelaku dan korban langsung pergi ke belakang.
"Korban disuruh langsung ke balakang pas baru dateng sama Tegar. Nah Tegar terus keluar lagi ambil tali yang tadi disuruh beli," ungkap MG.
MG baru mengetahui korban tidak berdaya saat ia hendak ke kamar mandi.
"Pas beberapa lama saya mau ke kamar mandi tuh, keadaannya udah diikat kaki sama tangan ke belakang posisinya sujud korbannya. Abis itu saya suruh tegar lepasin, 'Gar lepas kasian' terus pas saya lihat lagi mulutnya udah ketutup pakai isolasi warna item," bebernya.
Setelah saksi melihat kejadian tersebut, terduga pelaku langsung membuka ikatan tali dan menyenderkan korban ke tembok. Terduga pelaku bahkan sempat bingung dengan kondisi korban.
"Saya balik lagi ke depan terus kayanya tegar buru-buru bukain tali abis itu. Enggak lama abis dari situ Tegar ke depan, dia bilang 'ini gimana ya?' Panggil warga aja kali ya. Ya udah abis itu rame, warga sempat lihat saya disuruh telpon bapak terus bapak panggil mamah. Abis itu baru deh Tegar bilang ke kakaknya yusuf buat dijemput ," tambah MG.
Orang tua MG, Agus Supriadi (54), yang merupakan pemilik rumah Tempat Kejadian Perkara (TKP) menjelaskan, saat kejadian ia mengetahui dari terduga pelaku bahwa korban terjatuh. Bahkan ia tidak menaruh curiga pada terduga pelaku.
"Biasa aja dia (T) kaya enggak panik, dia bilangnya si yusuf jatuh, kita enggak ada yang curiga waktu itu karena posisi dapur saya juga agak ke bawah mungkin beneran jatuh kena tangga gak kepikiran seperi itu (dugaan dibunuh)," jelasnya.
Lebih lanjut Agus menjelaskan, bahwa kasus tersebut terungkap setelah anaknya yaitu MG bercerita kepadanya. MG menurutnya baru berani bercerita lantaran diancam oleh terduga pelaku. "Waktu itu takut mau ngomong, tapi perasaan dia mungkin ganjil kali ya, akhirnya dia cerita ke saya lalu langsung ke pihak korban juga itu setelah kejadian jadinya ketahuan diikat. Pada saat jenazah dievakuasi ia diancam jangan bilang siapa-siapa, kalau ada yang nanya kenapa bilang aja jatuh," jelasnya.
Setelah mendengar pengakuan dari saksi, keluarga korban langsung melaporkan kasus dugaan pembunuhan tersebut ke pihak kepolisian Polres Metro Bekasi Kota pada Sabtu, (22/1/2022) lalu.(Kurnia/Jeg)