- Tim tvOne/Ilham Ariyansyah
Pengedar Narkoba Modifikasi Tabung PCR Covid Jadi Barang Haram, Polres Cimahi Selamatkan 10 Ribu Jiwa karena Ini
Cimahi, tvOnenews.com - Satuan Reserse Narkoba (Satresnarkoba) Polres Cimahi menangkap 27 pelaku pengedar hingga pengguna narkotika, psikotropika, obat terlarang dan ganja sintetis hingga sabu sejak operasi awal Oktober 2024.
Kapolres Cimahi, AKBP Tri Suhartanto mengatakan dari 24 tersangka yang ditangkap tersebut pihaknya juga berhasil mengamankan berbagai jenis barang bukti diantaranya 359,12 gram sabu, 128,71 gram ganja, 48,36 gram tembakau sintesis 12.000 butir Obat Terlarang Tertentu (OKT) serta 2.131 butir psikotropika.
"Apabila kita jumlahkan nominalnya barang bukti ini senilai kurang lebih Rp1,2 miliyar atau berhasil menyelamatkan sekitar 10.000 jiwa,"kata AKBP Tri Suhartanto, Rabu (22/10/2024).
Untuk modusnya, kata AKBP Tri, mereka menggunakan tabung PCR Covid-19 kemudian bungkus permen serta menyelipkan pada komponen listrik hingga batang rokok.
"Mereka menggunakan alat-alat atau media untuk menyimpan pada saat penjualan menggunakan tabung PCR kemudian disimpan pada boxs stop kontak listrik dan menggunakan sachet kopi, permen dan rokok yang disimpan pada lokasi yang ditentukan tersangka," kata dia.
Dia menjelaskan, dalam operasi kali ini pelaku berinisial I-S merupakan kepemilikan barang bukti sabu terbanyak dari 13 pelaku lain sebanyak 70,15 gram.
Kemudian untuk kasusnya itu sendiri dari 24 tersangka ini yang pertama ada 13 kasus terkait sabu dengan 14 tersangka ini yang paling banyak tersangka atas inisial I-S ini dengan barang bukti sebanyak 70,15 gram," kata AKBP Tri.
Tri mengatakan, pada kasus ganja pihak kepolisian berhasil menemukan 1 kasus dengan satu tersangka. Lalu kasus tembakau sintesis ada lima kasus dengan 5 tersangka.
"kemudian kasus psikotropika 1 kasus dengan satu tersangka, kasus obat keras terlarang atau OKT itu sebanyak dua kasus dengan tiga tersangka,"ungkapnya.
AKBP Tri Suhartanto menjelaskan,masing-masing pelaku ini akan dihukum penjara dan denda sesuai dengan barang bukti serta kasusnya.
"Pasar-pasal yang kita sangkakan kepada para pelaku yang pertama untuk kasus kepemilikan sabu dan tembakau sintesis kita kenakan pasal 112 ayat 1 dan 2 undang-undang RI Nomor 35 Tahun 2009 tentang narkotika dengan ancaman hukuman minimal 4 sampai dengan 4 tahun maksimal 12 tahun dengan minimal 800 sampai dengan maksimal 8 miliar,"jelasnya.
Sedangkan kepemilikan ganja dikenakan pasal 111 ayat 1 dan 2 undang-undang RI Nomor 35 Tahun 2009 tentang narkotika untuk ancaman penjara minimal 4 tahun maksimal 12 tahun atau benda minimal 800 juta.
"Kemudian untuk kasus peredaran sabu tembakau sintesis dan ganja kita kenakan pasal 114 ayat 1 dan atau dua undang-undang RI Nomor 35 Tahun 2009 tentang narkotika di mana ayat 1f penjara 5 tahun maksimal 20 tahun dan atau dendam minimal 1 miliar maksimal 10 miliar," tandasnya.(iah/lgn)