- tvOnenews.com - Ilham Ariyansyah
Penyebaran Wabah Lebih Luas, DKPP Jabar Siapkan Puluhan Ribu Dosis Vaksin PMK Bagi Hewan Ternak
Bandung, tvOnenews.com - Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Provinsi Jawa Barat mengambil langkah cepat untuk menangani kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menyerang hewan ternak di sebagian wilayah Jabar.
Plt. Kepala DKPP Jawa Barat, Siti Rochani, mengatakan, pihaknya sudah memiliki beberapa langkah untuk mengendalikan kasus PMK di Jawa Barat.
Diantaranya, akan melakukan vaksinasi terhadap hewan ternak yang ada di Jawa barat. Dimana pihaknya untuk menyediakan vaksin tersebut telah menganggarkan, 1,5 miliar di 52 ribu dosis yang disebarkan di sejumlah peternakan.
“Dosis vaksin itu kurang lebih kita menyediakan anggaran 1,5 miliar di 52 ribu dosis, untuk 26 ribu ternak. Karena kan satu ternaknya dua kali,” kata Siti Rochani di Gedung Sate Bandung, senin,(13/01/2025).
Akan tetapi, jumlah tersebut masih kurang untuk melakukan vaksinasi kepada hewan ternak di Jawa Barat. Sehingga dirinya, menyebut, pihaknya sudah mengajukan bantuan kepada pemerintah pusat.
“Karena kini, kita juga mengajukan vaksin. Karena kekurangan dari anggaran itu, kita meminta ke pusat, dalam hal ini ke Kementerian Pertanian, Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH),”kata dia.
“Alhamdulillah kita dikasih permintaan itu di 114 ribu, tapi malah justru katanya mau ditambah. Tadi malam kita sudah dapat vaksinnya sebanyak 20 ribu dosis,”sambungnya.
Sehingga pihaknya akan segera melakukan vaksinasi. Kepada hewan ternak yang ada di 14 kabupaten/kota di Jawa Barat terlebih dahulu.
Dimana 14 kabupaten/kota adalah, di Kabupaten Bandung, Bandung Barat, Bekasi, Bogor, Cirebon, Karawang, Kota Banjar, Kota Cirebon, Kuningan, Pangandaran, Purwakarta, Subang, Sumedang, dan Tasik.
“Jadi besok itu sudah harus running ke tempat-tempat. Yang mungkin diutamakan yang ini dulu, yang 14 kabupaten/ kota ini. Selanjutnya nanti ke kabupaten/kota yang lain,”katanya.
Siti Rochani menyebutkan angka terakhir yang pihaknya dapatkan sejak akhir 2024 hingga awal 2025 ini tercatat 1.420 hewan ternak tertular PMK dan 53 ekor dilaporkan mati.
"Kasus terakhir 1.420 yang tertular ya, kalau matinya cuma 53 ekor. Makanya ini namanya hanya peningkatan kasus,"pungkasnya.
(ila/ fis)