- tvOne
470 Warga Kota Sukabumi Idap TBC, Satu Orang Meninggal
Sukabumi, Jawa Barat, tvOne
Sepanjang Januari hingga Juni 2022, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Sukabumi mencatat sebanyak 470 warga mengidap penyakit Tuberkulosis (TBC). Satu di antaranya meninggal dunia karena penyakit menular tersebut.
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kota Sukabumi Wahyu Hardiana mengatakan, angka kasus TBC di Kota Sukabumi sampai saat ini masih cukup tinggi. Pada 2021 saja, jumlah totalnya mencapai 1.288 orang.
"Selama tahun ini, kurang lebih ada 470 orang yang mengidap TBC dan satu diantaranya meninggal. Ini jumlah yang kita tangani," kata Wahyu saat dihubungi, Selasa (7/6/2022) malam
Dia mengatakan, kematian pasien TBC biasanya diakibatkan oleh terlambatnya penanganan dan tidak rutin mengkonsumsi obat. Menurutnya, pemerintah justru telah menyediakan obat gratis bagi penderita TBC.
"Proses pengobatan TBC ini membutuhkan waktu lama yakni sekitar enam bulan dan selama proses itu pasien harus rutin meminum obat, tidak boleh berhenti. Kalau telat satu hari saja dapat berisiko resisten obat dan itu akan lebih lama pengobatannya," ujarnya.
Sementara itu, pengobatan pasien TBC resisten obat di Jawa Barat hanya ada di RSUD Syamsudin SH dan RS Hasan Sadikin Bandung. Oleh sebab itu, bagi penderita TBC harus rutin minum obat setiap hari selama enam bulan.
"Di Kota Sukabumi ada 16 kasus yang TBC MDR atau tidak mempan obat, sehingga pengobatan harus dilakukan di RSUD Syamsudin SH atau RS Hasan Sadikit sampai dua tahun," ucapnya.
Gejala yang bisa dikenali bagi warga yang terserang TBC di antaranya, batuk secara terus menerus antara dua hingga tiga minggu dan kadang mengalami batuk berdarah. Selain itu nyeri dada dan mengalami sesak nafas
"Penyakit ini menular, sehingga harus segera diobati," tuturnya.
Di Kota Sukabumi terdapat 15 titik pemeriksaan TBC yakni di tiap-tiap Puskesmas dan rumah sakit. "Kami berupaya maksimal untuk menemukan warga yang mengidap TBC agar segera dapat ditangani," tutupnya. (raa)