Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kabupaten Tasikmalaya Ato Rinanto.
Sumber :
  • Denden Ahdani/tvOne

Bocah SD di Tasikmalaya Dipaksa Setubuhi Kucing dan Diviralkan Temannya, Depresi Kemudian Meninggal

Kamis, 21 Juli 2022 - 09:40 WIB

Tasikmalaya, Jawa Barat – Bocah kelas 5 sekolah dasar (SD) berinisial F (11) mengalami depresi kemudian meninggal dalam perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) SMC Tasikmalaya.

Dia depresi setelah menjadi korban bully teman-temannya. F dipaksa menyetubuhi seekor kucing.

Mirisnya lagi, saat korban menyetubuhi kucing itu direkam dan videonya disebarluaskan oleh teman-temannya.

Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kabupaten Tasikmalaya Ato Rinanto mengatakan pihaknya langsung melakukan investigasi setelah mendengar informasi tersebut.

Ternyata benar. Video rekaman korban menyetubuhi kucing itu dilakukan pada akhir bulan Juni lalu.

"Awalnya kami mendapat informasi video viral ada anak menyetubuhi kucing. Setelah kami lakukan pendalaman, ternyata betul yang ada di video itu ada di suatu tempat di Tasikmalaya. Kemudian kita mencoba mendalami. Kita mendapatkan bahwa video itu dibuat pada bulan Juni akhir," kata Ato, Kamis (21/07/2022).

Menurut Ato, akibat dari depresi berat itu korban mengalami penurunan psikis. Hingga akhirnya pada hari Jumat pekan lalu, korban dilarikan ke RSUD SMC Tasikmalaya.

Namun, nyawa korban tak bisa terselamatkan. Pada Minggu (17/07/2022), korban dinyatakan meninggal dunia.

Selain berdampak depresi berat pada korban, ternyata kedua orang tua korban juga sama-sama mengalami penurunan kondisi psikis.

Pihak KPAID Kabupaten Tasikmalaya terus melakukan pendampingan terhadap keluarga korban hingga kasus ini selesai.

"Setelah itu kami melakukan investigasi ke sana. Kami mendapati ibu dan ayahnya juga masih terganggu kondisi psikisnya," ujarnya.  

Ato menegaskan, sebelum adanya peristiwa perundungan ini, kondisi korban terbilang normal seperti anak biasanya.

Namun, korban alami perubahan kondisi psikis ketika video perundungan itu disebar oleh teman-temannya.

Kurangnya edukasi orang tua yang akhirnya memarahi anaknya membuat korban tak mau makan dan minum.

"Kondisi anak itu semula normal, tapi mengalami perubahan ketika video itu tersebar. Saya mensinyalir kurangnya edukasi terhadap orang tuanya sehingga mengalami penurunan mental. Dimarahin dan enggak mau makan. Kemudian dirawat dan akhirnya meninggal," pungkasnya. (dai/nsi)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
02:50
03:27
02:06
03:04
03:16
05:48
Viral