- Deden Ahdani/tvOne
Banjir di Desa Ciawi Tasikmalaya Meluas, Ibu dan Bayi Baru Lahir Dievakuasi Pakai Rakit
Tasikmalaya, Jawa Barat - Banjir di Desa Ciawi, Kecamatan Karangnunggal, Kabupaten Tasikmalaya yang sudah terjadi sejak lima hari lalu kini semakin meluas.
Debit air semakin tinggi sehingga memutus akses jalan utama yang menghubungkan empat desa di Kecamatan Karangnunggal.
Selain itu, banjir juga sudah masuk ke pemukiman warga.
Jika kemarin banjir hanya menggenang jalan saja, saat ini banjir sudah merendam puluhan rumah warga akibat hujan deras terus mengguyur lokasi kejadian, Senin (26/9/2022) siang.
Semakin tingginya debit air banjir membuat warga terpaksa harus mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Salah seorang warga, Titi (36), yang baru melahirkan terpaksa harus mengungsi ke rumah kerabatnya yang lokasinya lebih tinggi.
Ia mengaku ketinggian air di rumahnya sudah mencapai empat meter.
"Ini saya mau mengungsi ke rumah saudara karena air semakin tinggi. Di rumah saya air sudah empat meter makanya mau mengungsi," kata Titi, Senin (26/9/2022).
Titi terpaksa harus mengungsi ke rumah kerabatnya yang lokasinya berjarak sekitar 50 meter dari rumahnya.
Ia bersama bayi yang baru dilahirkannya terpaksa harus dievakuasi oleh warga bersama anggota TNI menggunakan rakit.
"Ini saya memberanikan diri saja pakai rakit karena takut air semakin tinggi. Apalagi saya punya bayi. Takut air tiba-tiba merendam rumah," ucap Titi.
Anggota Babinsa Desa Ciawi Sersan Mayor Agus Suhendar mengatakan saat ini ia dan warga sibuk mengantarkan dan mengevakuasi warga yang akan melintas menggunakan rakit.
Pasalnya, jalan yang terendam ini merupakan akses utama warga dan tak ada jalan lagi untuk menuju desa yang lokasinya bersebelahan.
"Kami terus lakukan evakuasi mengantar warga yang mau melintas karena jalan ini terendam banjir hampir sedada saya. Warga kasihan tidak ada jalan lagi untuk menuju desa yang ada di depan," kata Agus.
Data dari relawan BPBD Kecamatan Karangnunggal, sedikitnya ada 30 rumah yang terendam banjir.
Banjir kali ini terbilang cukup parah lantaran masuk ke rumah dan mengakibatkan warga mengungsi.
Warga berharap pemerintah memberikan solusi berupa pembuatan resapan dan pembuangan air agar banjir tak terjadi lagi. (dai/nsi)