- Tvonenews.com/Denden Ahdani
Jalan Desa Cikupa Tasikmalaya Tiba-tiba Tergenang Banjir, Pelajar dan Warga Tak Bisa Pulang ke Rumah
Tasikmalaya, Jawa Barat - Jalan utama di Desa Cikupa, Kecamatan Karangnunggal, Kabupaten Tasikmalaya yang menghubungkan lima Desa, tergenang banjir setinggi 70 hingga 80 centimeter dari permukaan jalan, Senin (26/09/2022) siang.
Air tiba-tiba meluap menggenang jalan, sehingga banyak masyarakat dan pelajar yang tertahan tak bisa melintas. Terlebih, air menerjang kawasan tersebut pada saat jam pulang sekolah.
Salah seorang pelajar, Amanda Meylani (14) mengatakan, akibat banjir tersebut ia tak bisa pulang ke rumahnya. Ia tertahan dan terpaksa menunggu banjir surut, karena kebingungan tak ada jalan lagi untuk menuju rumahnya.
"Ini saya enggak bisa pulang, rumahnya di sana lumayan jauh. Saya tertahan enggak tau harus gimana pulang ke rumah, terpaksa nunggu banjir surut. Mau gimana lagi, saya harus nunggu karena enggak ada jalan lain lagi selain kesini," kata Amanda Meylani, di lokasi banjir, Senin (26/09/2022).
Amanda berharap, pemerintah bisa segera memberikan solusi berupa membuat resapan dan perbaikan saluran air. Pasalnya, banjir selalu terjadi apalagi jika hujan deras terus mengguyur lokasi tersebut.
"Harapannya ya pemerintah bisa segera memperbaiki saluran air di sini, karena jika terjadi hujan selalu banjir, ini akses jalan untuk saya pulang," harap Amanda.
Sementara itu, Babinsa Desa Cikupa, Serka Mamat Rohimat mengatakan pihaknya saat ini terus berupaya membantu warga yang beraktifitas terutama para pelajar yang pulang sekolah.
Terlebih, banjir terjadi pada saat jam pulang kerja dan pulang sekolah. Petugas TNI - Polri membantu mengevakuasi warga menggunakan rakit bambu, untuk menuju desa yang lokasinya bersebelahan dengan lokasi banjir.
"Kami TNI - Polri membantu masyarakat yang beraktifitas terutama anak-anak sekolah yang pulang, dengan menggunakan rakit buatan. Karena tak ada lagi akses jalan yang harus dilalui, maka masyarakat membuat rakit dari bambu. Kebetulan saat ini jam pulang kerja dan pulang sekolah, makanya banyak masyarakat yang tertahan," kata Babinsa Desa Ciawi, Mamat Rohimat.
Saat ini, kata Mamat, hujan sudah mulai reda. Ketinggian air banjir pun berangsur surut. Namun, untuk kendaraan roda dua maupun roda empat tak bisa melintas, kecuali dibantu warga diangkut memakai rakit.
"Alhamdulillah sekarang hujan sudah mulai reda, mudah-mudahan ketinggian air semakin surut. Untuk pejalan kaki yang memaksakan masih bisa melintas, tapi untuk kendaraan roda dua dan empat tak bisa, kecuali pakai rakit," ucap Mamat.
Hingga Senin siang, ketinggian air banjir mencapai 70 centimeter dari permukaan jalan. Banjir ini disebabkan hujan deras yang terus mengguyur lokasi tersebut, sejak lima hari lalu.
"Saat ini kedalaman air kurang lebih 70 centimeter dari permukaan jalan. Ini diakibatkan karena hujan deras selama ini, sudah lima hari kebelakang tidak berhenti," pungkas Mamat. (Dai/Ree)