- Deden Ahdani/tvOne
Kasus Teror Mutilasi Puluhan Kucing di Tasikmalaya, Polisi Olah TKP dan Gali Makam Kucing di Pasar Indihiang
Tasikmalaya, Jawa Barat - Kasus pembantaian dan mutilasi puluhan ekor kucing di Kota Tasikmalaya terus diselidiki polisi.
Tim Satuan Reserse Kriminal Polres Tasikmalaya Kota dan Polsek Indihiang melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) di sekitar lokasi penemuan jasad kucing yang dimutilasi, yakni di Pasar Indihiang, Kota Tasikmalaya, Senin (3/10/2022).
Di lokasi tersebut, petugas kepolisian dan Komunitas Tasikmalaya Pecinta Kucing menggali tanah yang menjadi tempat kuburan kucing yang dimutilasi.
Sejumlah bangkai kucing diperiksa sebagai bahan penyelidikan kasus tersebut.
Beberapa saksi pun dimintai keterangan untuk mengejar pelaku yang diduga dilakukan di tempat lain seperti Pasar Cikurubuk, Kota Tasikmalaya.
Kapolsek Indihiang Polres Tasikmalaya Kota Kompol Iwan mengatakan hingga saat ini kasus mutilasi kucing tersebut sedang ditangani jajaran Satreskrim Polres Tasikmalaya Kota.
Karena kuburan kucing dan lokasi awal penemuan bangkai kucing yang dimutilasi ini di wilayahnya, maka Polsek Indihiang turut membantu proses olah TKP.
"Iya ini kasusnya sedang ditangani oleh Reskrim Polres. Namun, karena kebetulan wilayahnya ada di kami, maka kami bantu proses olah TKP. Saat ini tengah dilakukan proses penggalian makam kucing untuk bahan penyelidikan," kata Iwan, Senin (3/10/2022).
Saat olah TKP dan penggalian makam kucing, sebanyak 7 jasad kucing yang dibantai oleh pelaku. Makamnya ditemukan di area terminal angkot Pasar Indihiang.
Proses penggalian makam disaksikan oleh saksi yang pertama kali melihat bangkai kucing dan Komunitas Tasikmalaya Peduli Kucing.
"Jadi awalnya bangkai kucing ini ditemukan oleh saksi yang kebetulan di sini sebagai juru parkir. Dia juga yang menguburkannya. Untuk proses penyelidikan, jasad kucing kembali digali. Ini disaksikan oleh saksi kemudian dari komunitas," ucapnya.
Iwan menambahkan, saat ini pihaknya terus melakukan penyelidikan agar pelaku dalam kasus ini segera terungkap.
Jika kemudian tertangkap, pelaku akan dijerat Pasal 302 KUHP dengan ancaman kurungan sembilan bulan penjara.
Saat jasad kucing yang dimutilasi itu ditemukan dari dalam makam, Ketua Komunitas Tasikmalaya Peduli Kucing Rellys Irel tak henti-hentinya menangis.
Ia tak menyangka pelaku berbuat sadis terhadap hewan dan mengambil organ dalamnya.
"Setelah digali ternyata benar ada jasad kucing-kucing itu. Sungguh sadis. Kasihan mereka. Kalau tak suka kucing ya diusir saja, jangan dibunuh. Saya harap polisi dapat segera menangkap pelakunya," katanya.
Rellys berharap kasus mutilasi puluhan kucing ini segera terungkap agar pelakunya ditangkap dan motifnya apa.
Ia meminta doa kepada para pecinta kucing seluruh Indonesia agar pihak kepolisian bisa secepatnya mengungkap kasus ini.
Sebelumnya diberitakan, warga Kota Tasikmalaya digegerkan dengan teror penyiksaan dan mutilasi kucing.
Beberapa hari terakhir, warga banyak menemukan potongan tubuh kucing yang disimpan di pasar dan tempat umum.
Kasus yang viral di media sosial terjadi di dua tempat, yakni di Pasar Cikurubuk dan Pasar Indihiang.
Di Pasar Cikurubuk, warga menemukan total 10 ekor kucing. Dari jumlah total 10 ekor hanya dua kucing yang bisa diselamatkan.
Namun, kondisinya mengenaskan dan saat ini sudah diobati. Bahkan, ada seekor kucing yang tengah hamil disayat bagian perutnya dan diambil plasentanya sehingga anak-anak dari kucing itu mati.
Di Pasar Indihiang, warga menemukan 13 ekor kucing. Semuanya mati tak terselamatkan karena bagian kepalanya putus.
Menurut Rellys, pelaku penyiksaan dan mutilasi kucing itu pelakunya masih orang yang sama.
Sebab, jam eksekusinya juga hampir sama, yakni pada pukul 03.00 dini hari dan dilakukan di dua pasar yang berbeda.
"Makanya ini sudah keterlaluan. Sudah sadis banget makanya saya ingin lapor ke Polres untuk menindaklanjuti. Siapa tahu pelakunya sama karena jam eksekusinya sama di Cikurubuk jam 03.00 subuh," ucap Rellys.
Guna mempercepat pengungkapan kasus ini, Komunitas Tasikmalaya Peduli Kucing mengadakan sayembara.
Jika masyarakat melihat seseorang menyiksa dan memutilasi kucing bisa langsung melapor ke komunitas dengan menghubungi nomor HP yang sudah disebar.
Rellys berharap aparat kepolisian bisa segera mengungkap siapa pelaku penyiksaan dan mutilasi puluhan ekor kucing secara sadis ini.
Tujuannya agar diketahui apa motif dan tujuan pelaku melakukan aksi sadis tersebut. (dai/nsi)