- Sumber : Tim tvOnenews/ Muhammad Bagas
BNPB Ungkap Alasan Mengapa Banyak Korban Jiwa Anak-anak pada Gempa Bumi Cianjur, Ini Alasannya
Cianjur, Jawa Barat - Bencana alam gempa bumi yang terjadi di Cianjur, Jawa Barat menyisakan kesedihan mendalam bagi warga Cianjur. Gempa bumi yang berkekuatan 5,6 Magnitudo itu menewaskan ratusan korban dan kebanyakan anak-anak. Adapun terbaru, BNPB ungkap alasan mengapa banyak korban jiwa Anak-Anak pada Gempa Bumi Cianjur, Rabu (23/11/2022).
Saat ini personil Polri, BNPB dan warga saling bahu membahu untuk mengevakuasi korban terjadinya gempa bumi Cianjur, karena dampak kerusakan yang luar biasa, ada banyak bangunan yang roboh.
BNPB Ungkap Alasan Mengapa Banyak Korban Jiwa Anak-anak pada Gempa Bumi Cianjur, Ini Alasannya.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengungkap alasan banyak korban jiwa anak-anak pada gempa berkekuatan magnitudo 5,6 di Cianjur, Jawa Barat.
Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto mengatakan ketika terjadi gempa pada Senin (21/11/2022) pukul 13.21 WIB, itu merupakan jadwal anak-anak di Cianjur, mengaji.
"Itu bertepatan dengan anak-anak yang sedang mengaji. Jadi, sebagian yang sudah teridentifikasi (korban) anak-anak," kata Suharyanto di Cianjur, Jawa Barat, Selasa (22/11/2022).
Meski mengetahui lebih banyak dari anak-anak, dirinya mengaku belum mendapat data pasti jumlah korban.
Dia berjanji data tersebut kemungkinan besar akan diungkap pada konferensi pers, pada hari ini Rabu (23/11/2022).
"Besok jam 5 sore akan kami jawab," tegasnya.
Sebelumnya, gempa bumi dengan magnitudo 5,6 mengguncang Cianjur pada Senin siang (21/11/2022) sekitar pukul 13.21 WIB.
Suharyanto mengatakan dari 268 korban jiwa, terdapat 122 orang yang bisa teridentifikasi. Sementara 151 orang dinyatakan masih hilang.
“Tadi saya sebutkan masih ada 151 yang hilang apakah itu hanya datanya segitu atau nanti bertambah nanti akan disampaikan kemudian,” kata Suharyanto.
Suharyanto menambahkan bahwa tanggap darurat akan berakhir ketika semua korban sudah diidentifikasi.
“Syukur-syukur semuanya sudah ditemukan. Apabila nanti memang tidak ditemukan tapi ternyata sudah meninggal dunia itu pun sudah teridentifikasi memang hilang dan tidak ditemukan lagi,” tambah Suharyanto.
Suharyanto memastikan semua pihaknya berusaha semaksimal mungkin dalam mencari korban yang masih hilang.
“Semua korban ini diharapkan bisa ditemukan baik dalam kondisi selamat maupun kondisi meninggal dunia,” katanya.
Suharyanto mengatakan posko darurat setiap hari akan memulai kegiatan pada pukul 07.00 WIB.
“Kita masih tanggap darurat sehingga fokus kegiatan melaksanakan pencarian dan evakuasi korban itu prioritas,” katanya.
Sementara untuk korban luka Suharyanto mengatakan sudah mencapai 1.083 orang.
“Luka-luka yang kami peroleh sampai sore ini sebanyak 1.083 orang, warga yang mengungsi ada 58.362 orang,” katanya.
“Kemudian kerugian materil. Kerugian materil rumah rusak berat dapat informasi sejumlah 6.570 unit kemudian rumah yang rusak sedang sejumlah 2.071 unit rumah yang rusak ringan ada 12.641 unit. Sisanya semuanya masih terus kita laksanakan pendataan,” kata Suharyanto. (lpk/put/ind)