- Istimewa
6 Fakta Mengejutkan Terkait Gempa Garut yang Ternyata Lebih Kuat Dibanding Gempa Cianjur!
Jakarta – Gempa berkekuatan 6,1 magnitudo mengguncang wilayah Garut, Jawa Barat. Gempa Garut ini dapat dirasakan di beberapa tempat, salah satunya Jakarta. (3/12/2022)
Waktu terjadinya gempa ini sekitar pukul 16.49 WIB dan cukup menggemparkan dunia maya. Meski begitu, banyak berita simpang siur yang beredar terkait gempa Garut.
Salah satunya mengenai kekuatan gempa yang awalnya diperkirakan bermagnitudo 6,4 namun kemudian dianulir oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjadi 6,1.
Gempat Garut ini viral di media sosial namun terkait foto-foto mengenai kondisi pasca gempa mayoritas salah. Pasalnya, tidak sedikit warganet yang mengunggah foto-foto gempa Cianjur dan menuliskan gempa Garut dalam rekaman gambar tersebut.
BPBD Kota Sukabumi Monitoring Gempa Garut | tim tvOne/Rizki Gustana
Terkait gempa Garut ada beberapa fakta yang diketahui:
Pusat gempa
Menurut Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Bandung Teguh Rahayu menyebut pusat gempa berada di barat daya kabupaten Garut dengan kedalaman 118 kilometer.
Lokasi tepatnya berada di koordinat 7.49 lintang selatan dan 107.58 bujur timur.
Tidak berpotensi tsunami
Bukan hanya kekuatan gempa, BMKG juga mengamati bahwa ternyata gempa Garut tidak berpotensi menyebabkan tsunami. Hal ini karena gempa Garut kedalamannya ke bawah sehingga tidak berpotensi menyebabkan gelombang.
Gempa terasa di 30 daerah
Tidak hanya Cianjur, gempa bisa dirasakan di beberapa daerah, antara lain:
Panimbang : skala intensitas mencapai II - III MMI
Pamoyanan : skala intensitas mencapai II - III MMI
Sumedang : skala intensitas mencapai II-III MMI
Lembang : skala intensitas mencapai II-III MMI
Cikeusik : skala intensitas mencapai II-III MMI
Labuan : skala intensitas mencapai II-III MMI
Purworejo : skala intensitas mencapai II-III MMI
Bantul : skala intensitas mencapai II-III MMI
Kulonprogo : skala intensitas mencapai II-III MMI
Kebumen : skala intensitas mencapai II-III MMI
Cikembar : skala intensitas mencapai II MMI
Pelabuhan Ratu : skala intensitas mencapai II MMI
Cugenang : skala intensitas mencapai II MMI
Bandung : skala intensitas mencapai II MMI
Tasik : skala intensitas mencapai III MMI
Bogor : skala intensitas mencapai II MMI
Kopo : skala intensitas mencapai III MMI
Sumur : skala intensitas mencapai III MMI
Trenggalek : skala intensitas mencapai II MMI
Cilacap : skala intensitas mencapai II MMI
Sawarna : skala intensitas mencapai II MMI
Yogyakarta : skala intensitas mencapai II MMI
Wonosobo : skala intensitas mencapai II MMI
Ciamis : skala intensitas mencapai III MMI
Soreang : skala intensitas mencapai III MMI
Karangkates : skala intensitas mencapai II MMI
Garut : skala intensitas mencapai IV MMI
Kalapanunggal : skala intensitas mencapai III MMI
Cireunghas : skala intensitas mencapai II MMI
Bojong : skala intensitas mencapai II MMI
Bangunan rusak
Sejauh ini belum beredar video amatir dari masyarakat yang memberitakan mengenai bangunan rusak. Namun menurut Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto, gempa yang berlangsung selama 4-5 detik tersebut tetap menyebabkan kerusakan bangunan.
"Untuk sementara yang diterima adalah empat unit rumah rusak di Kabupaten Garut, dan 1 unit sekolah, SDN Jatiwanti 1 juga rusak. Ada satu korban jiwa mengalami luka-luka dan sudah dibawa ke puskesmas setempat," kata Suharyanto.
Penyebab gempa
Berdasarkan data yang dihimpun dari Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati gempa magnitudo 6,1 yang mengguncang Garut, Jawa Barat pada Sabtu (3/12/2022) pukul 16.49 WIB terjadi akibat pergerakan patahan di dalam samudera.
“Merupakan pergerakan patahan yang terjadi di dalam lempeng samudra pada kedalaman 118 km jadi pusat gempa memang sangat dalam kurang lebihnya di lempeng samudra terjadi pergerakan patahan di dalam patahan lempeng tersebut,” ujar Dwikorita pada tvOne, Sabtu (3/12/2022).
Korban gempa
Diketahui, ada satu orang korban luka akibat reruntuhan plafon rumah mulai dirawat di Puskesmas terdekat.
Warga terdampak korban gempa Garut yang mengalami luka, mulai dibawa ke Puskesmas terdekat.
Salah satu korban di wilayah Kecamatan Selaawi, merupakan Ibu dan anak. Mereka mengalami luka di bagian kepala karena tertimpa reruntuhan plafon dan genting rumah.
"ya itu anaknya tertindih, luka di sini (kepala-red), kalo ini ibunya di kepala harus dijahit, bocor kepalanya," kata Lala, kakak korban, Sabtu, (3/12/2022).
Korban gempa di wilayah Selaawi bernama Iin, seorang ibu rumah tangga bersama anak yang masih berusia 2 tahun. Saat terjadi gempa, Iin dan anaknya berada di dalam rumah tepatnya di Desa Putra Jawa Kecamatan Selaawi. (Lsn)