korban penganiayaan dan penjarahan tiba di dinsos garut.
Sumber :
  • tim tvone/Taufiq Hidyah

3 dari 5 Pedagang Jaket yang Menjadi Korban Penganiayaan di Muratara, Sudah Tiba di Garut

Jumat, 10 Februari 2023 - 00:39 WIB

Garut, tvOnenews.com - Tiga dari lima pedagang jaket asal Garut, Jawa Barat, yang menjadi korban penganiayaan dan penjarahan di Musi Rawas Utara (Muratara) Sumatera Selatan, akhirnya bisa sampai selamat di Kampung halamannya di Garut pada Kamis (9/2/2023) malam. 

Mereka tiba di Garut, setelah dijemput oleh petugas Dinas Sosial Garut. Yakni, Dadang Wahyudi, Taufik Lubis, dan Asep Erwin, tiga dari lima pedagang jaket yang menjadi korban amukan massa di Muratara SumSel, bisa bernafas lega, setelah mereka tiba di Kampung halaman di Garut, pada Kamis (9/2/2023) malam. 

Sementara 2 korban lainnya atas nama Lucki Wanda dan Yosef Mulyana, harus tertunda kepulangannya, karena harus mengevakuasi mobil yang rusak diamuk warga.

Ketiga korban tiba di kantor Dinas Sosial (Dinsos) Garut, setelah dijemput oleh petugas Dinsos di wilayah Purwakarta. Ketiga korban bisa sampai ke Purwakarta dari wilayah Sumatera Selatan, setelah ikut menumpang kepada teman sesama pedagang asal Jawa Barat.

Korban atas nama Dadang Wahyudi mengaku, dirinya mendapat perlakuan sadis dari kelompok massa yang termakan isu penculikan. Dirinya dan ke empat teman sesama pedagang, dianiaya dan dijarah oleh massa yang bringas.

"kejadiannya salah faham, saya lagi berdagang, masyarakat di sana lagi panik - paniknya ada isu culik. Semua, saya sama teman saya itu dicurigai dan dituduh culik,"kata Dadang, Kamis (9/2/2023) malam, di Kantor Dinsos Garut.

Ia juga menjelaskan, massa yang banyak menyerang ia dan ke empat temannya secara beringas. Selain menganiaya, mereka para pelaku juga menjarah seluruh barang dagangan, serta merusak kendaraan yang mereka tumpangi.

"barang habis semua, baju untuk ganti pakaian habis semua, barang jaket habis dijarah sama warga, terus mobil punya majikan mobil hancur,"tambahnya.

Kepada Dinas Sosial Garut mengungkapkan, para korban yang malam ini berhasil dipulangkan, untuk kesehatan nampak terlihat sehat, akan tetapi untuk trauma masih sangat terlihat,"alhamdulilah sehat, kita jemput dari Purwakarta, untuk kesehatannya memang terlihat sehat, tapi masih trauma,"kata Aji Sukarmaji, Kadinsos Garut.

Kasus penganiayaan dan penjarahan oleh massa di Muratara ini kabarnya telah diselesaikan secara damai oleh Polres setempat, akan tetapi pengurus Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Garut, mengutus 2 pengacara untuk memberi advokasi hukum para korban. Mereka tak terima atas perlakuan para pelaku yang masih bisa bebas berkeliaran usai menganiaya dan menjarah pedagang asal Garut.

"saya sebagai ketua Kadin Garut, tidak terima pengusaha kecil kami diperlakukan seperti itu, dituduh penculik, barang dagangan dijarah, mobilnya dirusak,"tegas Yudi Nugraha, Ketua Kadin Garut. 

Kedua pengacara yang ditunjuk bahkan menyatakan, proses damai atas insiden kekerasan tak semudah itu,

"jika ada pemutusan secara damai itu ada aturannya, intinya supremasi hukum ini harus ditegakkan, prinsipnya harus menganut asas keadilan, kepastian hukum dan asas kemanfaatan. Langkah selanjutnya yaitu mengadvokasi, dam mendorong hukum harus tetap berjalan," Kata Pengacara Kadin Garut, Budi Rahadian. (thh/aag)
 

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:14
02:49
06:34
01:55
02:35
01:52
Viral