- Tim tvOne - Ronaldo Bramantyo
Ruang Investigative Interviewing Ramah HAM Pertama di Indonesia Ada di Polres Wonosobo
Wonosobo, tvOnenews.com – Polres Wonosobo, Jawa Tengah kini memiliki Ruang Investigative Interviewing. Ruangan yang digunakan untuk menunjang proses penyidikan ini lebih ramah akan hak asasi manusia (HAM), dan menjadi satu-satunya di Indonesia.
Bahkan ruangan interview yang digunakan untuk para saksi maupun tersangka terlihat homey (nyaman) dibanding umumnya. Terdapat kursi sofa dan ruang kontrol yang didalam terdapat alat perekam dan kamera bahkan cermin.
Menurut Kapolres Wonosobo AKBP Eko Novan Prasetyo Puspito, ruangan tersebut sudah sesuai standar internasional dan baru ada di Polres Wonosobo. Dengan adanya ruang investigative interviewing ini proses penyidikan akan lebih ramah HAM dan humanis baik untuk saksi dan tersangka.
“Tujuannya Polres Wonosobo akan memberikan pelayanan terbaik khususnya dalam proses penyidikan, dimana proses pemeriksaan saksi atau tersangka yang ramah dengan HAM dan sebagai aplikasi dari presumption of innocence (praduga tak bersalah) dan ini pertama kali di Indonesia,” ujarnya saat ditemui di Mapolres Wonosobo, Senin (06/03/23).
Mengingat kasus yang melibatkan perempuan dan anak di Kabupaten Wonosobo cukup tinggi, saat ini ruang investigative interviewing baru digunakan untuk kasus tersebut.
“Saat ini kami menerapkan khususnya pada unit PPA (Pelayanan Perempuan dan Anak), karena sebagaimana kita ketahui tahun 2022 ada sekitar 21 kejadian kejahatan terhadap perempuan dan anak. Namun nantinya juga akan digunakan untuk kasus-kasus lainnya,” ungkapnya.
AKBP Eko Novan juga berharap dengan digunakannya ruangan dan metode investigative interviewing tersebut akan menjadi contoh bagi kepolisian di Indonesia.Pihaknya mengaku akan terus melakukan evaluasi keberhasilan metode tersebut dalam proses penyidikan.
“Kita akan mengamplifikasi perbedaan metode pemeriksaannya dan kami akan meriset bagaimana masyarakat yang diperiksa dengan metode ini dibanding dengan metode biasanya. Dan jangka panjangnya kami harap bisa digunakan sebagai metode pemeriksaan di kepolisian,” katanya.
Di lokasi yang sama, Presiden Asosiasi Psikolog dan Hukum Eropa, Profesor Ray Bull yang turut hadir dalam peresmian ruang investigatif interviewing menyebutkan, penerapan metode yang lebih humanis justru akan lebih efektif dan memudahkan proses penyidikan. Pasalnya, saksi atau tersangka akan lebih terbuka dibanding dengan cara lainnya.
“Dengan metode ini akan lebih banyak informasi yang disampaikan oleh saksi atau tersangka. Sehingga akan memudahkan proses penyidikan. Dan tentunya akan lebih akurat,” kata dia.
Ray Bull juga menuturkan cara menekan saat proses investigative interviewing merupakan cara lama yang kurang akurat. Hal tersebut juga berpengaruh pada tingkat kepercayaan publik terhadap penegak hukum.
“Cara-cara lama seperti itu sudah tidak digunakan sekarang di Eropa. Dan cara-cara seperti itu mempengaruhi tingkat kepercayaan publik, terlebih jika terjadi kesalahan saat melakukan investigative interviewing kepada saksi atau tersangka,” tambahnya. (Rbo/Buz)