Petugas Pantarlih saat lakukan coklit di genangan banjir, Senin (6/3/2023)..
Sumber :
  • Tim tvOne - Abdul Rohim

Perjuangan Pantarlih di Pati Terobos Banjir Setinggi 1 Meter untuk Coklit Pemilu 2024

Selasa, 7 Maret 2023 - 10:45 WIB

Pati, tvOnenews.comBanjir yang merendam pemukiman hingga sepinggang orang dewasa tidak menyurutkan Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (Pantarlih) di Desa Doropayung, Kecamatan Juwana, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, untuk melakukan pencocokan dan penelitian atau Coklit data pemilih Pemilu 2024.

Dengan berjalan kaki, petugas Pantarlih ini harus menerjang banjir yang mencapai kedalaman satu meter lebih untuk menemui warga.

Mereka mendatangi satu persatu rumah warga di Desa Doropayung, Kecamatan Juwana, yang rata-rata terendam banjir mencapai satu meter lebih, untuk memastikan pencocokan dan penelitian (coklit) data pemilih pemilu 2024.

Saat berjalan di genangan banjir, petugas Pantarlih ini harus bekerja keras mengamankan berkas-berkas coklit yang dimasukkan ke dalam stopmap plastik dengan cara digendong di dada agar tidak basah terkena air.

Tak hanya itu, tingginya genangan banjir di dalam rumah membuat petugas harus mengisi data dengan cara berdiri di genangan banjir.

Salah seorang petugas Pantarlih Nurul Aufa mengatakan, ia dan Pantarlih Desa Doropayung lainnya tidak bisa menunda banjir surut karena mereka dikejar tenggat waktu pada 7 Maret 2023, mereka harus selesai melaksanakan tugasnya.

“Ini kami terpaksa menerjang banjir karena memang kita harus melakukan coklit Pemilu 2024. Jadi ini harus kita lakukan karena sudah menjadi kewajiban, kami sudah bersumpah untuk menjalani pekerjaan ini demi ikut mensukseskan Pemilu tahun 2024. Selain itu coklit ini sudah ada jadwalnya, jadi kita harus selesaikan sesuai jadwal meski harus menerjang banjir,” ujar Nurul Aufa, Senin (6/3/2023).

Nurul mengaku khawatir saat melakukan Coklit dengan mendatangi rumah-rumah warga yang kebanjiran. Pasalnya, resiko kecelakaan saat coklit di tengah banjir lebih besar daripada kondisi normal. Mulai dari diserang ular hingga terseret banjir.

“Khawatir pasti ada, takut keseret banjir karena disejumlah titik genangan arus banjirnya cukup deras. Saya juga takut kalau ada ular. Karena sudah menjadi tugas dan kewajiban, saya laksanakan dengan sepenuh hati,” ungkapnya.

Sementara itu, salah seorang Perangkat Desa Doropayung, Saleh, mengungkapkan hampir semua rumah di desanya kebanjiran.

“Di Desa kami Doropayung ada 9 TPS. Yang terkena banjir ada 8 TPS karena di tps 2 alhamdulilah aman. Tapi yang TPS 1, 3 sampai 9 di atas air,” jelas Saleh.

“Kalau pemilih ada sekitar dua ribu delapan belasan orang, yang kena banjir sekitar 1768 pemilih,” pungkasnya. (Arm/Buz)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
03:02
03:01
02:57
02:35
05:18
01:38
Viral