- Tim tvOne - Sonik Jatmiko
TNI dan Faperta Unsoed Lakukan Ini untuk Cegah Stunting di Karesidenan Banyumas
Banyumas, tvOnenews.com - Stunting, masih menjadi isu kesehatan utama. Di wilayah eks Karesidenan Banyumas, Korem 071 Wijayakusuma dan Fakultas Pertanian Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto mengambil langkah bersama dengan menanam secara masal padi unggul anti stunting.
Hasil ujicoba tanam padi anti stunting varietas protani dan protangguh di Desa Banjarsari Wetan, Kecamatan Sumbang, Kabupaten Banyumas, dipanen Senin (20/3/2023). Hasil panen selama masa tanam 110 hari itu, lalu dibagikan lagi ke semua Kodim di eks Karesidenan Banyumas untuk dikembangkan.
"Kita perintahkan semua Babinsa di wilayah Korem O71 untuk membantu petani di wilayahnya, menanam padi varietas ini," ujar Komandan Korem 071 Wijayakusuma, Kolonel Inf Yudha Airlangga, di sela-sela panen padi.
Yudha menyebut, langkah ini agar replikasi padi anti stunting bisa berlangsung cepat.
"Ketersediaan bibit bisa mempermudah petani untuk memutuskan penanaman varietas anti stunting di masa tanam berikutnya," ujarnya.
Sementara, Dekan Fakultas Pertanian Unsoed, Prof Sakhidin menyebut, varietas protani protangguh bisa ditanam di hampir semua wilayah Indonesia.
"Varietas ini hampir bisa ditanam di semua jenis tanah dan wilayah. Pertumbuhannya bagus dan tahan hama," ujarnya.
Disebut anti stunting, karena kandungan padi yang dihasilkan mengandung biofortifikasi. Selain karbohidrat, unsur Zat besi Fe dan Zn dalam varietas ini, efektif mencegah stunting.
Secara ekonomis, bagi petani juga berpotensi mendapatkan panen tinggi. Dari hasil ujicoba, bisa mencapai enam ton padi, dalam satu hektar sawah.(Sjo/Buz)