- Tim tvOne - Teguh Joko Sutrisno
Pemkab Kendal akan Bangun Fasilitas Pengolahan Sampah Plastik Terbesar di Asia Tenggara
Kendal, tvOnenews.com - Pemerintah Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, mendapatkan komitmen investasi dari kalangan dunia usaha di Hong Kong dengan nilai yang mencapai 700 miliar rupiah.
Komitmen investasi itu berupa rencana pembangunan fasilitas pengolahan daur ulang sampah plastik dan elektronik berteknologi modern di atas lahan seluas 2,5 hektar. Ini akan menjadi fasilitas pengolahan sampah plastik terbesar di Asia Tenggara.
Sebelumnya pada pekan ini, Bupati Kendal Dico M. Ganinduto melakukan kunjungan kerja ke Hong Kong untuk menggalang investasi bagi pembangunan di Kendal, Jawa Tengah.
Dalam kunjungan kerjanya tersebut, Bupati Dico yang didampingi oleh Sekretaris Daerah Kendal, Sugiono, menandatangani Nota Kesepahaman atau MoU dengan PT Alba Tridi Plastics Recycling Indonesia mengenai pengelolaan sampah plastik di Kendal. Penandatanganan MoU disaksikan oleh Konsul Ekonomi 2, KJRI Hong Kong, Yomi Eka Putra.
Dico dan rombongan juga melihat fasilitas pengolahan sampah plastik, New Life Plastic, Ltd (NPL) dan pengolahan sampah elektronik, Waste Electrical and Electronic (WEE) Park di Hong Kong.
Dico mengungkapkan, di setiap kunjungannya ke luar negeri, ia selalu mengupayakan agar membawa hasil yang konkret bagi Kendal, tidak sekedar menjaga hubungan dan melakukan kegiatan komunikasi bilateral saja.
"Investasi yang ditempatkan oleh investor Hong Kong ini memberikan tiga nilai tambah bagi masyarakat. Yang pertama dari sisi nilai ekonomi, memberdayakan dan menggerakkan ekonomi desa melalui pengelolaan sampah plastik. Yang kedua meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan, yang ketiga meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pelatihan dan penciptaan lapangan kerja," jelas Dico, Senin (20/3/2023).
Investasi fasilitas pengelolaan sampah senilai Rp 700 miliar tersebut, lanjut Dico, akan mendaur ulang mayoritas sampah plastik regional dari wilayah Kabupaten Kendal dan sekitarnya. Produk akhir yang dihasilkan berupa pellet atau biji plastik akan diekspor sehingga menambah pendapatan devisa negara.
"Hal ini tentu memberikan dampak signifikan terhadap upaya penerapan circular economy dalam pengelolaan industri di Kabupaten Kendal, sehingga Kendal menjadi pusat industri di Jawa Tengah yang mengedepankan konsep industri hijau dengan prinsip menggunakan sumber daya alam yang efisien, dapat digunakan ulang, ramah lingkungan dan berkelanjutan," ungkapnya.
Menurutnya, permasalahan sampah plastik di Indonesia sampai saat ini terus berkembang dan membutuhkan penanganan segera. Terlebih infrastruktur daur ulang sampah plastik di Indonesia juga relatif minim sehingga tingkat daur ulang sampah dalam upaya penerapan ekonomi sirkular di Indonesia dinilai masih sangat rendah.
Ia menambahkan, Sustainable Waste Indonesia (SWI) dalam laporannya pada 2022 menyebutkan tingkat daur ulang sampah plastik di Indonesia baru menyentuh angka 7%. Hal ini bisa diakibatkan karena jenis plastik yang digunakan di Indonesia sangat beragam sehingga masyarakat masih enggan melakukan pemilahan sampah plastik mereka.
"Maka melalui kerjasama ini Pemda Kabupaten Kendal akan terus mengedukasi dan mendorong peran aktif masyarakat untuk bekerja sama dengan BUMDes melakukan tata kelola sampah, dimulai dari memilah sampah rumah tangga mereka dan melihat sampah sebagai salah satu sumber pendapatan," kata Dico.
Melalui tata kelola sampah yang baik, lanjutnya, masyarakat tidak hanya ikut menjaga lingkungan tetapi sekaligus meningkatkan pemberdayaan dan pertumbuhan ekonomi masyarakat agar lebih optimal.
Komitmen investasi dari Hongkong merupakan salah satu upaya Pemkab Kendal dalam meningkatkan investasi di Kendal. Sebelumnya, Pada awal Februari 2023 Bupati Dico menyelenggarakan “Kendal Investment Talk” yang dihadiri oleh para Duta Besar negara asing termasuk perwakilan media dari berbagai negara untuk mendorong arus investasi masuk ke Kendal.
Pada kesempatan tersebut Bupati Dico memaparkan potensi dan peluang investasi yang ada di Kendal serta beragam program dan kebijakan yang dibuat untuk membantu dan memastikan kenyamanan para investor dalam menjalankan usahanya. (Tjs/Buz)