- Antara
Tak Manusiawi, Begini Motif dan Kronologi Kasus Dukun Penggandaan Uang di Banjarnegara Saat Habisi Nyawa Korban
Jakarta, tvOnenews.com - Kasus pembunuhan berantai di Kabupaten banjarnegara yang dilakukan pelaku berinisial TH alias Mbah Slamet (45) yang dikenal sebagai seorang dukun penggandaan uang, sontak membuat geger. Setidaknya 12 korban ditemukan terkubur di kebun milik tersangka di Desa Balun, Banjarnegara, Jawa Tengah.
Pertama kalinya kasus pembunuhan berantai dengan modus penggandaan uang yang dilakukan Mbah Selamat terungkap, karena adanya laporan orang hilang dari salah satu keluarga korban asal Sukabumi, jawa Barat.
27 Maret 2023
GE yang merupakan anak korban PO (53) melaporkan kehilangan keluarganya pada 27 Maret 2023. Laporan yang dibuat GE ke pihak kepolisian, karena ingat pesan korban yang sempat mengabarkan kepada adik GE yang menyatakan jika orang tuanya tengah berada di Rumah Mbah Slemet, dan jika sampai hari Minggu 26 Maret 2023 korban tak kunjung pulang, korban meminta anaknya untuk datang ke rumah Mbah Slamet bersama aparat kepolisian.
Petugas tengah mengevakuasi korban pembunuhan oleh dukun di Banjarnegara
1 April 2023
Berdasarkan Laporan itulah, petugas Satreskrim Polres Banjarnegara segera melakukan penyelidikan dan menemukan korban PO sudah dalam kondisi terkubur di jalan setapak menuju hutan Desa balun, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara.
Pnyelidikan pun terus dilakukan hingga menemukan korban-korban lainnnya.
3 April 2023
Keterangan pihak kepolisian, sebelum akhirnya Mbah Slamet membunuh para korban dan menguburkanya, korban sebelumnya diberikan minuman yang telah dicampur potas (Potasium Sianida).
Menurut keterangan polisi, alasan pelaku tega menghabisi korban lantaran pelaku merasa kesal karena terus ditagih soal uang yang telah disetorkan korban ke pelaku sebesar Rp70 juta dan dijanjikan akan dilipat gandakan menjadi Rp5 miliar.
Namun, setelah sekian lama uang yang disetorkan korban tak kunjung berlipat ganda, korban pun mendatangi rumah Mbah Slamet dan menagih uang tersebut untuk dikembalikan. Kesal dengan keinginan korban yang terus mendesaknya untuk mengembalikan uang, Mbah Slamet pun gelap mata dan meracun korban dengan potas (Potasium Sianida)
“Berdasarkan hasil pemeriksaan, PO dibunuh oleh Mbah Slamet dengan cara diberi minuman yang telah dicampur potas (Potassium sianida). Hal itu dilakukan karena kesal ditagih terus-menerus oleh korban,” kata Kapolres, Senin (3/4/2023).
Bahkan, kepada penyelidik Polres Bajarnegara, pelaku mengaku jika dirinya telah membunuh lebih dari satu orang.
4 April 2023
Setelah ditemukanya korban pertama berinisial PO, polisi menemukan korban berikutnya di tepat yang tidak jauh dari penemuan korban PO. Bahkan, ada dua jenazah yang dikubur dalam satu liang lahat.
Menurut penyelidik Polres Banjarnegara, berdasarkan keterangan pelaku, Mbah Slamet telah melakukan aksi kejinya sejak tahun 2020
"Dia melakukan aksi kejinya sejak tahun 2020," ungkap penyidik.
Bahkan, hingga kemarin polisi mengungkapkan jika telah ditemukan 12 korban yang diracun mbah Slamet. Bahkan, jumlah korban akan terus bertambah, karena polisi masih terus mendalami keterangan pelaku.
"Untuk hari ini totalnya ada 12 jenazah yang kami temukan," ungkap Kapolres banjarnegara.
Penipuan yang dilakukan pelaku TH alias Mbah Slamet, menggunakan modus penipuan penggandaan uang. Untuk menjaring korban, pelaku menggunakan akun media sosial faceebook (FB). Dalam pengelolaan iklan Fb, Slamet dibantu seorang asisten berinisial BS.
Modus operandi yang dilakukan BS adalah dengan membuat iklan di FB yang mengiklankan jasa penggandaan uang. Jika terdapat korban yang tertarik menggunakan jasa yang BS tawarkan di FB tersebut, BS kemudian akan mempertemukan korban dan pelaku. Untuk setiap transaksi BS akan mendapatkan komisi dari pelaku TH. (mii)