- Antara-Bambang Dwi Marwoto
Korban Meninggal Dunia Akibat Kecelakaan Beruntun di Tol Solo-Semarang Bertambah Dua
Boyolali, tvOnenews.com - Korban meninggal dunia akibat kecelakaan beruntun di Tol Solo-Semarang bertambah dua sehingga menjadi delapan orang.
Kasatlantas Polres Boyolali AKP Herdi Pratama mengatakan dua korban itu meninggal dunia saat dalam perjalanan menuju rumah sakit. Sedangkan, enam korban lainnya meninggal dunia di tempat kejadian.
Kecelakaan terjadi pada Jumat pagi sekitar pukul 04.00 WIB dengan melibatkan kendaraan berupa truk trailer, mobil boks dan mobil penumpang. Tepatnya 600 meter dekat di area peristirahatan Bale Nglaras KM 487.
Kecelakaan berawal dari sebuah truk trailer pengangkut besi yang melaju kencang dari arah barat atau Semarang hingga menabrak sebuah Isuzu Elf di depannya.
Kemudian, tabrakan dua kendaraan itu menabrak enam kendaraan trailer lainnya termasuk truk boks yang sedang parkir di bahu jalan.
Bahu jalan tol tersebut sebenarnya merupakan area yang tidak boleh digunakan untuk parkir dan beristirahat.
Bahu jalan berfungsi untuk kondisi darurat seperti pecah ban, mogok atau kehabisan bahan bakar.
Herdi mengatakan pihaknya mendapat informasi sejumlah sopir dan kernet kendaraan berhenti di bahu jalan tersebut karena sedang melaksanakan makan sahur dan beristirahat.
Guna mengetahui penyebab kecelakaan tersebut, Satlantas Polres Boyolali berkoordinasi dengan Polda Jateng untuk menurunkan petugas dengan menggunakan metode Traffic Accident Analysis (TAA).
Hal itu untuk pendalaman dari kejadian kecelakaan lalu lintas sehingga dapat diketahui secara mendalam penyebabnya.
"Jadi mengapa sering terjadi laka lantas di Boyolali? Karena area lelah. Boyolali tempat batas lelah pengendara sehingga ada rest area untuk istirahat dan mengapa mereka tidak menggunakan tempat istirahat itu dan tetap memaksakan terus berjalan," jelasnya.
Meski sudah lelah, lanjut Herdi, para pengemudi sering memaksakan untuk tetap melanjutkan perjalanan sehingga kondisi lelah menyebabkan kecelakaan lalu lintas. (ant/nsi)