- Antara
BMKG: Intensitas Hujan di Jateng Selatan Mulai Berkurang
Cilacap, tvOnenews.com - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan intensitas hujan di wilayah Jawa Tengah bagian selatan khususnya Kabupaten Cilacap, Banyumas, dan sekitarnya.
Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap, Teguh Wardoyo mengungkapkan pada dasarian (10 hari) kedua bulan Mei 2023 intensitas hujan mulai berkurang.
"Berdasarkan dinamika atmosfer yang terjadi saat ini, hujan dengan intensitas sedang hingga lebat masih berpotensi hingga hari Jumat (12/5/2023) dan selanjutnya diprakirakan mulai berkurang," kata, Kamis.
Ia mengakui hujan dengan intensitas sedang hingga lebat masih sering terjadi di sejumlah wilayah Jateng selatan pada dasarian pertama Mei 2023.
Akan tetapi, hujan tersebut bersifat sporadis atau tidak merata dan lebih dipengaruhi oleh pemanasan lokal karena saat sekarang sedang berlangsung masa transisi dari musim hujan menuju kemarau.
Kendati demikian, dia belum bisa memastikan apakah awal musim hujan di sejumlah wilayah Jateng selatan akan berlangsung mundur ataukah sesuai yang diprakirakan sebelumnya.
Awal musim kemarau ditetapkan berdasarkan jumlah curah hujan dalam satu dasarian kurang dari 50 milimeter dan diikuti oleh dua dasarian berikutnya.
"Kami masih menunggu hasil analisis curah hujan yang akan dirilis BMKG Stasiun Klimatologi Jawa Tengah di Semarang," katanya.
Lebih lanjut, Teguh mengatakan berdasarkan data prakiraan awal musim kemarau 2023 yang dirilis Stasiun Klimatologi Semarang pada bulan Maret, awal musim kemarau di wilayah Jateng berbeda-beda.
Bahkan, kata dia, awal musim kemarau di beberapa wilayah dalam satu kabupaten pun dapat berbeda-beda.
Ia pun mencontohkan awal musim kemarau di wilayah barat laut dan timur Cilacap seperti Kecamatan Dayeuhluhur dan sekitarnya serta Nusawungu diprakirakan berlangsung pada dasarian kedua bulan Mei.
Di wilayah tengah Cilacap seperti Kecamatan Kedungreja, Majenang dan sekitarnya, Karangpucung, serta Sampang pada dasarian ketiga Mei.
Sedangkan, wilayah selatan Cilacap seperti Kecamatan Patimuan, Kampung Laut, Cilacap Selatan, Adipala, dan Binangun pada dasarian pertama Juni.
Di Kabupaten Banyumas, awal musim kemarau di wilayah utara Banyumas seperti Kecamatan Baturraden, Puwokerto Utara, Sumbang, dan Kedungbanteng diprakirakan pada dasarian kedua Juni, sebagian kecil wilayah timur Banyumas khususnya Kecamatan Kalibagor pada dasarian pertama bulan Juni.
Sedangkan, di wilayah selatan Banyumas seperti Kecamatan Lumbir, Gumelar, Wangon, Kebasen, Kemranjen, dan Somagede pada dasarian ketiga Mei, sedangkan di wilayah tenggara Banyumas khususnya Kecamatan Tambak pada dasarian kedua bulan Mei. (Ant/Dan)
Cilacap, tvOnenews.com - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan intensitas hujan di wilayah Jawa Tengah bagian selatan khususnya Kabupaten Cilacap, Banyumas, dan sekitarnya.
Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap, Teguh Wardoyo
mengungkapkan pada dasarian (10 hari) kedua bulan Mei 2023 intensitas hujan mulai berkurang.
"Berdasarkan dinamika atmosfer yang terjadi saat ini, hujan dengan intensitas sedang hingga lebat masih berpotensi hingga hari Jumat (12/5/2023) dan selanjutnya diprakirakan mulai berkurang," kata, Kamis.
Ia mengakui hujan dengan intensitas sedang hingga lebat masih sering terjadi di sejumlah wilayah Jateng selatan pada dasarian pertama Mei 2023.
Akan tetapi, hujan tersebut bersifat sporadis atau tidak merata dan lebih dipengaruhi oleh pemanasan lokal karena saat sekarang sedang berlangsung masa transisi dari musim hujan menuju kemarau.
Kendati demikian, dia belum bisa memastikan apakah awal musim hujan di sejumlah wilayah Jateng selatan akan berlangsung mundur ataukah sesuai yang diprakirakan sebelumnya.
Awal musim kemarau ditetapkan berdasarkan jumlah curah hujan dalam satu dasarian kurang dari 50 milimeter dan diikuti oleh dua dasarian berikutnya.
"Kami masih menunggu hasil analisis curah hujan yang akan dirilis BMKG Stasiun Klimatologi Jawa Tengah di Semarang," katanya.
Lebih lanjut, Teguh mengatakan berdasarkan data prakiraan awal musim kemarau 2023 yang dirilis Stasiun Klimatologi Semarang pada bulan Maret, awal musim kemarau di wilayah Jateng berbeda-beda.
Bahkan, kata dia, awal musim kemarau di beberapa wilayah dalam satu kabupaten pun dapat berbeda-beda.
Ia pun mencontohkan awal musim kemarau di wilayah barat laut dan timur Cilacap seperti Kecamatan Dayeuhluhur dan sekitarnya serta Nusawungu diprakirakan berlangsung pada dasarian kedua bulan Mei.
Di wilayah tengah Cilacap seperti Kecamatan Kedungreja, Majenang dan sekitarnya, Karangpucung, serta Sampang pada dasarian ketiga Mei.
Sedangkan, wilayah selatan Cilacap seperti Kecamatan Patimuan, Kampung Laut, Cilacap Selatan, Adipala, dan Binangun pada dasarian pertama Juni.
Di Kabupaten Banyumas, awal musim kemarau di wilayah utara Banyumas seperti Kecamatan Baturraden, Puwokerto Utara, Sumbang, dan Kedungbanteng diprakirakan pada dasarian kedua Juni, sebagian kecil wilayah timur Banyumas khususnya Kecamatan Kalibagor pada dasarian pertama bulan Juni.
Sedangkan, di wilayah selatan Banyumas seperti Kecamatan Lumbir, Gumelar, Wangon, Kebasen, Kemranjen, dan Somagede pada dasarian ketiga Mei, sedangkan di wilayah tenggara Banyumas khususnya Kecamatan Tambak pada dasarian kedua bulan Mei. (Ant/Dan)