- Tim tvOne - Wahyu Kurniawan
Pasien Meninggal Dunia Pasca Pulang Paksa dari Ruang ICU, Ini Jawaban Pihak Rumah Sakit Kebumen
Kebumen, tvOnenews.com - Kasus pasien meninggal dunia usai pulang paksa dari rumah sakit karena tidak bisa membayar biaya perawatan kembali terjadi.
Kali ini terjadi di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah. Pasien merupakan warga miskin yang memiliki Kartu Indonesia Sehat (KIS).
Pihak rumah sakit yaitu RSUD Dr.Soedirman Kebumen saat dikonfirmasi mengatakan pasien datang dengan kondisi kesehatan yang menurun dan hilang kesadaran. Kartu KIS yang dimiliki pasien tidak aktif.
Kabid Pelayanan RSUD Dr.Soedirman, Tri Hastuti mengatakan pasien datang dengan kondisi lemah dan harus dirawat intensif. Setelah dikonsultasikan dengan dokter spesialis anastesi pasien akhirnya dirawat di ruang ICU.
"Hasil pemeriksaan pasien mengalami penurunan kesadaran dan peningkatan kadar gula darah cukup tinggi. Riwayat pasien tidak terkontrol dengan baik kesehatannya," jelas Tri Hastuti kepada wartawan, Rabu (17/5/2023).
Pihak rumah sakit kemudian memberikan edukasi kepada keluarga pasien bahwa kondisi kesehatannya tidak bagus, dan harus dirawat secara intensif dengan penanganan lebih.
"Dokter menyampaikan ke pihak keluarga penanganan pasien sudah dilakukan secara prosedur. Namun, kondisi pasien butuh lebih penanganan serta alat bantu," lanjutnya.
Karena ini adalah pasien umum diberikan edukasi juga terkait pembiayaan pasien. Selama tiga hari biaya yang harus dibayar sebesar Rp 7 juta.
Sementara, kondisi pasien yang butuh perawatan jangka panjang, namun dengan kondisi sudah kritis akhirnya pihak keluarga sepakat untuk membawa pasien pulang.
"Jadi ini atas permintaan pihak keluarga, alasannya biaya dan kondisi pasien. Pada saat ingin dibawa dokter dan perawat juga sudah menyampaikan bahwa ini nanti kalau alatnya dilepas kondisi pasien bisa turun drastis artinya bisa fatal," ucap Tri Hastuti melanjutkan.
Pasien akhirnya meninggal dunia begitu sampai di rumah. Kondisi kesehatan pasien yang terus menurun dan biaya rumah sakit yang mahal membuat keluarga terpaksa membawa pasien untuk pulang ke rumah.
Diketahui Muhroji (70) warga Desa Tanjungsari RT.01 RW.01, Kecamatan Petanahan, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, meninggal dunia dalam perjalanan pulang ke rumah, usai memaksa pulang saat masih di rawat di ruang ICU RSUD dr.Soedirman Kebumen, Selasa (16/5/2023) kemarin.
Pengakuan anak dan adik ipar almarhum saat ditemui di rumah duka usai pemakaman mengatakan pihak keluarga terpaksa membawa pulang pasien karena tak mampu bayar biaya perawatan selama tiga hari saat di rawat di ruang ICU RSUD Dr.Soedirman Kebumen.
Selain karena faktor biaya, kesehatan pasien yang tak kunjung ada perubahan membaik, bahkan kesehatan pasien semakin hari semakin menurun menjadi alasan keluarga terpaksa membawa pasien pulang ke rumah.
"Kondisi bapak selama dirawat di ICU tidak ada perubahan membaik, kondisi bapak malah semakin menurun kesehatannya. Dan kami juga tak mampu bayar biaya rumah sakit. Kartu KIS Bapak katanya gak aktif, gak bisa digunakan" tutur Slamet Trimulyono, salah seorang putra almarhum kepada wartawan.
Menurut Slamet, biaya rumah sakit selama tiga hari dirawat di ruang ICU sebesar Rp 7 juta. Sementara, kartu KIS atas nama almarhum Muhroji tidak bisa digunakan atau tidak aktif.
"Berat bagi kami kalau harus bayar biaya rumah sakit satu malam sekitar dua juta rupiah tanpa menggunakan KIS," saut Giyano, adik ipar almarhum.
Sebelumnya, pekan kemarin Muhroji yang terkena sakit stroke menahun kondisi kesehatanya menurun. Oleh keluarga sempat dirawat dirumah. Namun, mantri desa yang merawat Muhroji disarankan dibawa ke rumah sakit pada Sabtu (13/5/2023).
"Almarhum sempat di infus dan dirawat dirumah oleh mantri desa. Tapi karena kondisi semakin menurun dan lemas karena kekurangan cairan, akhirnya dibawa ke rumah sakit," lanjut Giyano.
Setelah menjalani perawatan selama tiga hari diruang ICU RSUD Dr.Soedirman (RSDS) Kebumen, kondisi pasien malah semakin menurun. Ditambah dengan KIS atas nama pasien tidak bisa digunakan alias mati, membuat keluarga pasien terpaksa membawa pasien pulang ke rumah meski kondisinya masih sakit.
Sementara, kabar berita warganya terkatung di rumah sakit karena keterbatasan biaya hingga memaksa pihak keluarga membawa pulang ke rumah sakit dan akhirnya meninggal dunia dalam perjalanan pulang membuat Chaerudin, Kepala Desa Tanjungsari murka.
Saat ditemui usai takziah dirumah duka, Chaerudin menjelaskan saat mendengar kabar berita warganya terkendala dengan kartu KIS yang tak bisa digunakan akhirnya mendatangi pihak RSDS.
"Kemarin saya sempat emosi sama pihak rumah sakit Mas, marah-marah saya. Hati nuraninya di mana saat ada orang sakit mau dibawa paksa pulang pihak rumah sakit gak melarang malah seakan memperbolehkan. Masih sakit lo pasien itu dirawat di ICU, belum sampai rumah mati itu pasien," ucap Kades kesal.
Chaerudin menyampaikan kasus tak bisa digunakannya kartu KIS yang dialami warganya tidak hanya kali ini saja. Dirinya menghitung sudah ada enam warganya yang mengaku kartu KIS mereka tidak bisa digunakan atau tidak aktif.
"Kasus warga saya yang kartu KIS nya tidak bisa dipakai bukan kali ini saja Mas, sudah ada 6-7 orang warga saya yang mengalami seperti ini dan akhirnya harus bayar biaya mandiri," lanjutnya.
Karena tak mampu membayar biaya rumah sakit yang dirasa sangat mahal akhirnya pada Selasa (16/5/2023) pagi, keluarga membawa pulang Muhroji ke rumah. Sesampainya di rumah, Muhroji akhirnya meninggal dunia. Dan langsung dimakamkan sekitar pukul 11.00 WIB di pemakaman desa setempat.
Banyaknya kasus kartu KIS yang tidak bisa digunakan oleh warganya yang notebane sebagai warga miskin, Chaerudin berharap Pemkab Kebumen melalui dinas terkait dapat memberikan solusi dan jawaban atas realita di masyarakat tentang warga miskin yang tak mampu membayar biaya rumah sakit yang mahal. (Wkn/Dan)