- Tim tvOne - Galih Manunggal
Keren, Mahasiswa UMK Ciptakan Abropez untuk Siswa Tunanetra
Kudus, tvOnenews.com – Enam mahasiswa Universitas Muria Kudus (UMK) menciptakan media pembelajaran berupa angka braille dan operasi hitung puzzle (abropez).
Abropez tersebut dimanfaatkan untuk meningkatkan kemampuan matematis untuk siswa tunanetra di Kabupaten Kudus.
Keenam mahasiswa tersebut ialah Alfina Noor Aini (PGSD), Richie Annisa Cikal (BK), Khilda Evita Aisya (Pendidikan Bahasa Inggris), Aulia Nisa' Cahya Ningrum (BK), Sholikul Hadi (Pendidikan Bahasa Inggris), dan Nissaul Azizah (Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia).
Ketua kelompok, Alfina Noor Aini menjelaskan, media pembelajaran abropez merupakan kotak kayu yang di dalamnya terdapat puzzle angka braille dan operasi hitung matematika. Alat ini juga dilengkapi dengan alat bantu hitung matematika yang dapat memudahkan siswa tunanetra menyelesaikan hitungan.
“Alat ini kita ciptakan sebagai media pembelajaran dalam pengembangan kognitif anak didik berkebutuhan khusus. Abropez disesuaikan dengan cara anak didik memahami dan disesuaikan dengan kemampuan anak didik,” terangnya.
Lebih lanjut, Alfina menjelaskan, abropez merupakan hasil samping olahan kayu yang ketika dibuka akan muncul kotak-kotak kayu kecil. Di atasnya terdapat kode angka braille dan tanda operasi hitung (seperti penjumlahan, pengurangan, pembagian, dan perkalian) yang di sebelahnya terdapat sempoa matematika.
“Abropez juga dilengkapi dengan buku pedoman ABROPEZ untuk meningkatkan kemampuan matematis siswa tunanetra di Kabupaten Kudus. Di dalam buku tersebut terdapat materi matematika operasi hitung (penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian) dari kelas 1 sampai 6 yang disesuaikan dengan kurikulum 2013 serta terdapat latihan soal,” jelasnya.
Sementara anggota kelompok tersebut, Richie Annisa Cikal mengungkapkan, keunggulan dari abropez. Antara lain, memiliki 2 fungsi, yaitu sebagai konsep pengenalan angka braille dan sebagai media memudahkan siswa mengerjakan operasi hitung matematika yang dapat meningkatkan kemampuan matematis siswa.
“Abropez juga menggabungkan angka braille dengan permainan puzzle. Siswa tunanetra dapat menyusun puzzle angka braille jika ingin belajar memahami angka,” jelasnya.
Keunggulan lainnya, sambung Richie, melalui sentuhan dan pemahaman angka braille, siswa dapat dengan lebih mudah melakukan operasi hitung matematika. Selain itu, abropez dilengkapi dengan sempoa matematika yang memudahkan siswa menyelesaikan persoalan hitungan matematika.
“Dan yang pasti,, abropez sudah dilengkapi dengan buku pedoman berbasis kearifan lokal Kudus yang terdapat pada penyampaian materi serta soal-soalnya,” imbuhnya.
Sementara Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Purwosari, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, memberikan apresiasi kepada enam mahasiswa Universitas Muria Kudus (UMK) yang membuat media pembelajaran berupa angka braille dan operasi hitung puzzle (abropez) untuk siswa tunanetra.
"Adanya media pembelajaran karya mahasiswa UMK tentunya patut diapresiasi karena siswa mendapatkan alternatif media pembelajaran yang baru," kata Guru SLB Negeri Purwosari Kristina Ayuningtyas ditemui di sela mendampingi anak didiknya mengikuti pembelajaran matematika menggunakan media abropez di Kudus, Rabu (13/9/2023).
Ia berharap siswa juga semakin mudah dalam belajar matematika karena terdapat alat peraga yang memudahkan mereka. (Gml/Dan)