- Tim tvOne - Abdul Rohim
Pasokan Berkurang Akibat Kemarau, Harga Beras di Pati Melonjak
Pati, tvOnenews.com - Harga beras kualitas premium maupun medium di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, saat ini melonjak. Naiknya harga beras tersebut imbas dari kemarau panjang yang mengakibatkan gagal panen sehingga pasokan beras di pasaran berkurang.
Kenaikan harga beras di Pasar Puri Baru Pati ini sudah terjadi sejak satu satu bulan terakhir. Menurut salah seorang pedagang beras, Abi, harga beras premium maupun medium terus mengalami kenaikan.
Rata rata kenaikan harga beras premium dikisaran Rp 7 ribu per lima kilogramnya. Yang sebelumnya diharga Rp 58 ribu, naik menjadi Rp 65 ribu per lima kilogramnya.
Sementara harga beras yang dijual per liter, untuk kualitas premium mengalami kenaikan Rp 2.500 per liter, yang sebelumnya di harga Rp 11.500 – Rp 14 ribu.
“Beras ini kan beda beda, ada yang C4 ada yang 42, tergantung kualitas berasnya. Yang biasa ada yang Rp 12.000 sampai Rp 12.500, paling tinggi Rp 14.000/kg,” kata Abi, Jumat (29/9/2023).
Untuk harga beras kualitas biasa juga mengalami kenaikan yang sama yaitu Rp 2.500 per liternya.
“Beras kualitas biasa sebelumnya dijual dengan harga Rp 9.500, kini naik menjadi Rp 12.500 per liternya,” imbuhnya.
Abi mengungkapkan, Kenaikan harga beras di Pasar Puri Baru Pati sudah terjadi sejak awal September. Kenaikan harga beras terjadi karena kemarau panjang yang mengakibatkan petani mengalami gagal panen, sehingga pasokan beras di pasaran berkurang
“Naiknya harga beras ini kan dampak kekeringan nggak ada petani yang tanam padi. Akibatnya pasokan beras dipasaran sedikit otomatis harga akan naik,” terang dia.
Naiknya harga beras di pasaran ini dikeluhkan para pembeli. Mereka mengeluh melonjaknya harga beras ini membuat pengeluaran sehari hari menjadi membengkak.
“Kasihan rakyat kecil, beras naik terus. Harapan kami ya harga beras moga moga dapat turun, karena membebani rakyat kecil seperti saya ini,” ujar salah seorang pembeli beras, Rini.
“Sebetulnya kita keberatan dengan naiknya harga beras ini karena pengeluaran sehari hari jadi membengkak. Tapi bagaimana lagi, tetap kita beli karena beras ini kebutuhan sehari hari. Dulu beli sekilo Rp 10 ribu sekarang Rp 13 ribu,” keluh pembeli beras lainnya, Feri.
Para pedagang beras dan warga berharap kepada pemerintah untuk mengintervensi harga beras di pasar tradisional agar tidak terus naik dan kembali normal. (arm/buz)