- Tim tvOne - Abdul Rohim
Hari Batik Nasional, Komunitas Batik Pati Salurkan Bantuan Air Bersih ke Warga Terdampak Kekeringan
Pati, tvOnenews.com - Berbagai cara dilakukan untuk memperingati Hari Batik Nasional. Di Pati, Jawa Tengah, sejumlah perajin batik memperingati hari batik dengan menyalurkan bantuan air bersih ke warga yang terdampak kekeringan.
Ada pemandangan berbeda saat warga Desa Tlogomojo, Kecamatan Batangan, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, menanti bantuan air bersih datang di desanya. Di tengah warga, tampak beberapa orang mengenakan pakaian serba batik, seperti sarung, baju dan ikat kepala atau udeng.
Mereka adalah para perajin batik di Kabupaten Pati yang tergabung dalam Komunitas Batik Pati, yang memilih melakukan peringatan Hari Batik Nasional 2 Oktober 2023 di lokasi desa terdampak kekeringan.
Peringatan hari batik tahun ini dilaksanakan dengan penuh kesederhanaan dan keprihatinan, karena adanya bencana kekeringan yang dialami puluhan desa di Kabupaten Pati.
Untuk meringankan beban warga terdampak kekeringan, Komunitas Batik Pati pun berempati dan peduli pada warga yang membutuhkan air bersih dengan menyalurkan dua tangki air bersih kapasitas 9.000 liter per tangki.
Bantuan air bersih tersebut disambut gembira warga Desa Tlogomojo, Kecamatan Batangan, Pati.
Menurut salah seorang warga, Suwadi, kekeringan di desanya sudah terjadi satu selama satu bulan. Sumber air dan sumur sumur warga yang mulai mengering, membuat warga kini mengandalkan bantuan air bersih untuk kebutuhan sehari hari.
“Ini kekeringan sudah satu bulan, air sumur kering semua tidak ada sumber air. Untuk kebutuhan sehari hari ya nyagerno (bergantung) bantuan,” kata Suwadi, Senin (2/10/2023).
“Satu kali bantuan air ya bisa untuk dua hari. Ini untuk mandi, mencuci, kalau untuk masak beli galonan Rp 5 ribu per galon,” lanjutnya.
Pasalnya, untuk mencari air bersih ke desa tetangga, warga harus menempuh perjalanan sejauh 4 kilometer, itupun sumber airnya juga terbatas dan harus antre dengan warga setempat.
“Kalau cari keluar desa ada tapi jauh, sekitar 4 km, itupun terbatas sumbernya. Kalau nggak ada bantuan ya terpaksa dipakai sedikit-sedikit, diirit-irit airnya,” ujar dia.
Ketua Komunitas Batik Pati, Tamzis Al Anas mengungkapkan, peringatan Hari Batik Nasional di tahun 2023 ini dilakukan dalam bentuk peduli sosial pada warga yang terdampak bencana kekeringan.
“Komunitas Batik Pati dalam rangka memperingati hari batik nasional kita mengingat kepada warga sekitar yang saat ini mengalami musibah kekeringan. Jadi kami alokasikan kegiatan untuk memperingati hari batik ini kita berbagi bantuan air bersih kepada warga terdampak kekeringan,” ungkap Tamziz.
Selain memberikan bantuan air bersih, juga untuk mengenalkan batik khas Pati yang punya beragam corak dan motif.
“Harapannya batik pati ini bisa semakin dikenal masyarakat. Batik khas pati ini merupakan suatu budaya yang sangat luhur yang harus kita lestarikan bersama sama,” pungkasnya.
Dari data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pati, hingga awal Oktober ini sebanyak 68 Desa yang tersebar di 10 Kecamatan di Kabupaten Pati dilanda bencana kekeringan. (arm/buz)