Pekerja penggilingan padi menjemur gabah sisa panen musim tanam lalu, Rabu (4/10/2023)..
Sumber :
  • Tim tvOne - Abdul Rohim

Dampak Petani Gagal Tanam Akibat Kemarau Panjang, Harga Gabah di Pati Melonjak

Rabu, 4 Oktober 2023 - 17:16 WIB

Pati, tvOnenews.com - Kekeringan dampak dari el nino mengakibatkan petani di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, gagal tanam di musim tanam ketiga tahun 2023 ini. Akibatnya, stok gabah di tingkat petani menipis dan menyebabkan harga gabah melonjak.

Seperti yang terlihat di lahan persawahan di Desa Jambean Kidul, Kecamatan Margorejo, Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Hingga memasuki awal Oktober ini terlihat mengering dan bekas panen padi di musim tanam kedua lalu masih dibiarkan para petani begitu saja.

Salah seorang petani di Desa Jambean Kidul, Kamelan mengatakan, biasanya para petani sudah melakukan persiapan untuk musim tanam ketiga, namun karena kekeringan petani pun urung untuk musim tanam ketiga di akhir tahun 2023 ini. Akibat gagal tanam ini, stok gabah di tingkat petani pun tidak ada.

“Kekeringan tahun ini lebih parah dibandingkan tahun tahun lalu, dan akibatnya banyak lahan lahan yang tidak bisa ditanami. Ada yang gagal tanam karena kekurangan air, ada juga yang sengaja tidak ditanami karena diprediksikan airnya tidak mencukupi,” kata Kamelan, Rabu (4/10/2023).

Karena stok gabah tidak ada, harga gabah pun melonjak dari harga sebelumnya di kisaran Rp 5.000 hingga Rp 6.000 per kilogramnya, menjadi Rp 7.500 hingga Rp 8.000 per kilogramnya untuk gabah kering panen.

Sementara harga gabah patokan dari pemerintah dikisaran Rp 5 ribu per kilogramnya. Melonjaknya harga gabah inilah yang akhirnya juga memicu kenaikan harga beras saat ini.

“Di tingkat petani harga gabah ketika jual Rp 7.500 per kilogram, itu gabah kering panen. Diperkirakan sampai Desember akan naik lagi karena daerah darah panen sudah habis gabahnya,” ujar dia.

Karena stok gabah menipis bahkan tidak ada, petani pun terpaksa harus membeli beras di pasaran karena gabah sisa panen musim tanam lalu telah dijual karena tergiur harga gabah yang tinggi saat ini.

“Untuk harga gabah saat ini sangat tinggi, jadi bagi yang punya panenan ini bersyukur, tapi bagi petani yang tidak punya gabah ya terkena imbasnya karena dia membeli beras yang harganya mahal saat ini,” pungkasnya.

Kini para petani hanya bisa pasrah dengan dampak kekeringan saat ini. Petani hanya bisa menunggu datangnya musim penghujan untuk bisa menanam padi lagi. (arm/buz)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:28
01:07
00:53
03:16
43:11
04:17
Viral