- Agus Saptono-tvOne
Viral ASN di Boyolali Diminta Menangkan Ganjar-Mahfud, Politikus Senior PDIP Santai Menanggapi: Kami Tahu Siapa yang Upload
Boyolali, tvOnenews.com - Viral di media sosial video Aparatur Sipil Negara (ASN) di Boyolali, Jawa Tengah yang mengaku diintimidasi untuk menenangkan Ganjar Pranowo-Mahfud Md di Pilpres 2024.
Video viral itu mendapatkkan tanggapan dari berbagai pihak.
Politikus Senior sekaligus Dewan Kehormatan DPC PDIP Kabupaten Boyolali Seno Kusumoarjo turut menanggapi hal itu.
Dengan santai dia mengatakan hal itu membuat kader PDIP semakin solid dari tingkat bawah hingga atas.
Seno menilai untuk wilayah Boyolali dari kalangan polisi, TNI serta ASN masih dianggap netral.
“Sampai hari ini di Boyolali kalau saya melihat polisi,TNI dan ASN masih tetap netral. Kami juga berharap mereka terus tetap netral dalam pilpres nanti,” katanya, Jumat (17/11/2023).
Seno tidak menggubris terkait adanya serangan politik melalui media sosial (medsos) jenis TikTok oleh perempuan berseragam ASN itu baru-baru ini.
Viral ASN di Boyolali diminta menangkan Ganjar-Mahfud, politikus senior PDIP santai menanggapi tahu siapa yang upload. Dok: Agus Saptono-tvOne
“Masyarakat sekarang itu sudah pada cerdas dalam menentukan pilihanya. Kalau ada tuduhan di Boyolali ada yang bilang ASN tidak netral biasanya itu pihak sebelah yang susah masuk ke Boyolali,” ujarnya.
Menurutnya, mengunggah konten di media sosial adalah bagian dari orang berpendapat dalam demokrasi.
Namun, pihaknya meminta bahwa dalam berdemokrasi jangan sampai melakukan praktik yang kotor.
“Kami sudah tahu yang upload itu. Orangnya siapa saya sudah tahu. Namun, jangan berdemokrasi atau praktik yang kotor-kotor seperti itu. Silakan berpendapat dalam demokrasi. Apabila ada bukti laporkan ke Bawaslu. Nanti Bawaslu akan menindaklanjuti kalau kaitannya dengan pemilu. Di situ ada Gakkumdu yang isinya ada Polres, ada Kejaksaan,” jelas dia.
Seno mengatakan dengan berseragam ASN tersebut seharusnya profesi yang dapat memberi edukasi terhadap masyarakat bukannya membuat keruh masyarakat.
“Ya seharusnya berseragam ASN begitu mengedukasi masyarakat bukan malah memperkeruh suasana di masyarakat. Tapi kalau saya, terkait itu, PDIP Boyolali tetap tenang-tenang saja. Yang terpenting target kursi DPRD kabupaten 41 atau 43,” pungkasnya. (ags/nsi)