- Tim tvOne - Indratno Eprilianto
Gedung SMP Negeri 1 Ceper Klaten Terbakar, Diduga Korsleting Listrik
Klaten, tvOnenews.com - Kebakaran melanda gedung SMP Negeri 1 Ceper, Klaten, Jawa Tengah, Senin (27/11/2023) malam. Api menghanguskan ruang kepala sekolah, ruang tata usaha, gudang, dan kamar mandi.
Informasi yang dihimpun, kebakaran pertama kali diketahui oleh warga yang melihat ada asap membumbung tinggi bersama kobaran api di belakang gedung sekolah. Kejadian tersebut kemudian dilaporkan ke petugas pemadam kebakaran.
Petugas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Satpol PP Klaten, Sumino menjelaskan, pihaknya mendapatkan laporan kejadian kebakaran pada Senin malam sekitar pukul 20.18 WIB. Kemudian pihaknya menerjunkan dua unit mobil pemadam kebakaran bersama 10 personil.
"Objek yang terbakar adalah bangunan gedung SMP Negeri 1 Ceper. Titik api berada di ruang gudang, ruang kepala sekolah, kamar mandi, dan sebagian ruang tata usaha," ujarnya.
Sumino mengatakan, proses pemadaman dibantu relawan, TNI, Polri dan berlangsung selama satu setengah jam. Sedangkan untuk pendinginan dan penyisiran membutuhkan waktu 30 menit.
"Saat pemadaman sempat terkendala tembok yang terlalu tinggi di belakang sekolah. Kemudian kita bergeser pemadaman dari arah depan sekolah," ujarnya.
Dugaan awal, kebakaran akibat korsleting listrik. Tidak ada korban jiwa maupun luka dalam kejadian tersebut. Guna penyelidikan lebih lanjut, petugas telah memasang garis polisi.
"Langkah dari kepolisian, kita sudah mendatangi TKP dan selanjutnya untuk identifikasi, personil sudah ke sini dan sudah memasang garis polisi. Untuk penyebab masih kita selidiki," ujar Kanit Reskrim Polsek Ceper, Ipda Arie Pambudi.
Kepala SMP Negeri 1 Ceper, Wiyana mengatakan dari hasil pengamatan di lokasi ada beberapa barang elektronik yang terbakar seperti kamera CCTV, dan tiga laptop cadangan. Sedangkan untuk dokumen penting seperti ijazah masih bisa diselamatkan.
"Kerugian materiil ditaksir sekitar seratus juta rupiah. Dampak kebakaran tidak menggangu kegiatan belajar mengajar," ujarnya. (ieo/buz)