- Tim tvOne - Agus Saptono
Unik! Pendakwah di Boyolali Ini Menggunakan Media Wayang Golek
Boyolali, tvOnenews.com – Berbagai cara dilakukan oleh para pendakwah agar ceramahnya bisa dengan mudah diterima masyarakat. Seperti yang dilakukan oleh Pujiono seorang pendakwah asal Desa Tempursari, Kecamatan Sambi, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.
Saat mengisi kegiatan pengajian yang digelar di pendapa Kantor Kepala Desa setempat, Jumat (22/3/2024). Pengajian tersebut disampaikan menggunakan sarana wayang golek.
Kepada wartawan, Ustadz Pujiono mengakui metode wayang golek dalam ceramah tersebut baru kali pertama dilakukan. Bahkan mungkin belum pernah ada sebelumnya, terutama di Boyolali.
Alasannya memilih metode ceramah dengan wayang golek adalah agar selain bisa menghadirkan suasana beda juga tetap menyajikan nuansa dakwah.
“Sebab tembung atau kata-kata bisa menjadi tembang, dan tembang bisa menjadi sarana penyampaian tuntunan atau pesan moral. Semoga ini bisa menambah semangat dakwah dan gampang dimengerti oleh masyarakat,” katanya.
Pujiono lebih lanjut menjelaskan, bahwa kegiatan pengajian tersebut merupakan pengajian Jumat Legi yang digelar oleh ibu-ibu dan pada bulan puasa ini menampilkan wayang golek pitutur yang mengambil cerita tentang perjalanan spiritual Sunan Kalijaga.
“Suasana yang beda untuk berdakwah diisi dengan pesan-pesan moral dan keagamaan yang gampang dicerna di mana di saat puasa hawanya mengantuk atau lemas,” ujarnya.
Mengenai cerita yang disuguhkan melalui wayang golek pitutur tersebut, dia mengatakan pada kesempatan tersebut cerita yang diangkat adalah Sunan Kalijaga. Di mana melalui cerita itu banyak pesan yang bisa diambil.
“Bahwa perjalanan spiritual manusia itu mengalami tahapan-tahapan dan kita harus menghargai tahapan-tahapan itu. Sesuai dengan kemampuan yang dipahami,” kata dia.
Dalam wayang tersebut terdapat beberapa karakter wayang golek seperti Sunan Bonang, Sunan Kalijaga dan juga Raden Mas Said, serta tokoh Wali Sanga lainnya.
Ustadz Pujiono melanjutkan dengan menyelipkan materi pengajian yang lain. Termasuk tentang ajakan untuk meningkatkan iman, terlebih di bulan Ramadan ini.
Menurutnya, meningkatkan iman bisa dilakukan dengan berbagai hal. Di antaranya dengan meningkatkan kegiatan membaca Al-qur'an atau mendengarkan bacaan Al-qur'an. Selain itu juga melalui kegiatan berkumpul dengan orang-orang soleh, seperti pada kegiatan pengajian. Bisa juga dilakukan dengan kegiatan ziarah atau bertamu, hingga kegiatan saling berbagi atau sedekah. (ags/dan)