- Tim tvOne - Indratno Eprilianto
Harga Bawang Merah di Pasar Tradisional Klaten Tembus Rp.70 Ribu Per Kilogram
Klaten, tvOnenews.com - Harga bawang merah dan bawang putih di sejumlah pasar tradisional di Klaten, Jawa Tengah relatif masih tinggi. Mahalnya harga komoditas tersebut dipicu karena minimnya pasokan dari petani.
Pantauan di pasar tradisional Delanggu, Selasa (30/04/2024), harga jual normal bawang merah yang biasanya dikisaran Rp 30.000 per kilogram kini menjadi Rp 70.000 per kilogram.
Sedangkan harga bawang putih yang biasanya dikisaran Rp 40.000 per kilogram kini Rp 50.000 per kilogram. Kenaikan harga bawang merah dan bawang putih berlangsung sejak sepekan terakhir.
Menurut pedagang, Sariatun (55), tingginya harga bawang merah dan bawang putih membuat pedagang resah. Ia menduga mahalnya harga komoditas tersebut karena minimnya pasokan dari petani.
"Pedagang resah karena semua barang mahal, seperti bawang merah dan bawang putih. Kenaikan harga ini mungkin karena itu panennya tidak banyak dan mulai berkurang," ujarnya.
Kenaikan harga bawang merah juga terjadi di pasar tradisional Manisrenggo. Harga bawang merah naik dari Rp 50.000 per kilogram menjadi Rp 60.000 per kilogram. Sedangkan harga bawang putih relatif stabil berada pada kisaran Rp 40.000 per kilogram.
Lonjakan harga bawang merah dan bawang putih tersebut berpengaruh terhadap daya beli konsumen. Banyak konsumen yang mengurangi jumlah pembelian.
Salah satu konsumen, Santi (50) mengaku jika biasanya membeli bawang merah dan putih masing-masing seperempat kilogram, kini hanya sanggup beli eceran.
"Merasa kesusahan ini tadi beli eceran Rp 10.000 saja buat persediaan bumbu dapur. Biasanya saat tidak mahal kalau beli seperempat," ujarnya.
Selain tingginya harga komoditas bawang merah dan putih, kenaikan harga juga dialami komoditas empon-empon seperti kencur dan jahe.
Kencur yang biasanya dijual Rp 23.000 sampai Rp 25.000 per kilogram, kini naik menjadi Rp 35.000 per kilogram. Begitu juga dengan jahe yang sebelumnya Rp 26.000 per kilogram, kini naik menjadi Rp 32.000 per kilogram.
Pedagang berharap harga komoditas yang mengalami kenaikan maupun masih tinggi segera turun. Sehingga daya beli masyarakat di pasar tradisional kembali normal. (ieo/buz)