- Tim tvOne - Sonik Jatmiko
Nasi Kuning Tuti Banyumas Antara Rasa, Harga, dan Nostalgia
Lalu, usaha warung rames makin berkembang. Akhirnya banyak pekerja yang membantu. Berkeinginan punya usaha sendiri dan tidak sejenis dengan warung rames keluarganya, Tuti mulai berjualan nasi kuning. Ternyata responnya bagus.
"Mungkin karena terbiasa mengolah makanan untuk nasi rames. Terutama mengolah bumbu, itu kuncinya," ujar Tuti.
Selain pelanggan harian, sejumlah mantan mahasiswa yang bernostalgia di Purwokerto, Banyumas juga kerap mampir. Awal buka, Tuti mengaku hanya memasak dua kilogram beras, kini dalam sehari harus menyiapkan tujuh belas kilogram.
"Saya masuk kuliah angkatan 2003. Dulu kalau sarapan di sini. Harganya waktu itu masih seribu rupiah. Kalau ke Purwokerto selalu mampir makan di sini," ujar Bayu, asal Bandung yang kini kerja di Semarang.