- Tim tvOne - Tim tvOne
Kota Semarang Jadi Daerah Terinovasi di Indonesia dalam Pembangunan Keluarga Tahun 2024
"Ini sudah berjalan dengan baik, saya yakin paling tidak tahun 2025 angka prevalensi stunting kita bisa di bawah 20 persen," ujar Muhadjir.
Sementara itu, Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu mengatakan, penghargaan ini berkat kolaborasi bersama dari semua pihak dalam menekan angka stunting di Ibu Kota Jawa Tengah.
"Banyak inovasi yang kami buat, salah satunya program pengentasan stunting dengan SANPIISAN (Sayangi, Dampingi Ibu dan Anak Kota Semarang)," kata Mbak Ita, sapaan akrab Wali Kota usai menerima penghargaan.
"Kami memulai intervensi tidak hanya pada anak-anak stunting, ibu hamil atau yang akan melahirkan, tetapi juga memulai dari remaja putri, calon pengantin, sampai ke keluarga semua terintegrasi," kata dia.
Seperti diketahui, Kota Semarang berhasil menunjukkan progres signifikan dalam upaya menurunkan angka stunting. Hal ini terlihat dari angka prevalensi stunting yang menurun dari 21,30 persen pada tahun 2021 menjadi 10,40 persen di tahun 2022.
Pemerintah Kota Semarang mentargetkan pada tahun 2024 ini stunting berada pada posisi 0 persen sama seperti halnya kemiskinan ekstrem yang kini sudah zero. (buz)