- Tim tvOne - Teguh Joko Sutrisno
Jelang Imlek, Perajin Barongsai Mulai Menggeliat
Semarang, Jawa Tengah - Hari raya Imlek atau tahun baru Cina akan dirayakan pada tanggal 1 Februari yang akan datang. Dua pekan menjelang Imlek tersebut para perajin beragam atribut perayaan pun mulai mendapatkan banyak pesanan. Salah satunya adalah perajin barongsai dan pernak-perniknya.
Mereka hampir setiap hari membuat barongsai dan liong samsi. Namun, yang paling sibuk adalah masa menjelang Imlek seperti sekarang ini.
Di Kota Semarang, perajin barongsai ada di beberapa tempat. Antara lain, di di Jalan Seteran Kelurahan Miroto, Jalan Wotgandul, serta di kampung Kentangan, Semarang Tengah.
"Ya, untuk tahun ini meski masih pandemi ini lebih baik dari pada tahun kemarin. Tapi dibanding masa normal sebelum pandemi ya masih jauh. Lumayan pesanan sudah ada, artinya ekonomi membaik," kata Bu Hartono, pemilik usaha kerajinan barongsai di Kentangan.
Hal yang sama juga diakui perajin di Jalan Seteran Semarang. Namun, karena keterbatasan tenaga, maka mereka juga membatasi pesanan.
"Ya mesti kalau menjelang imlek, jumlah pemesan bertambah dari hari biasa. Kita terima sesuai kemampuan ya, karena tenaga kita juga terbatas. Kalau semua kita terima nanti hasilnya tidak maksimal. Kita harus jaga kualitas," kata salah satu pembuat Barongsai di Seteran.
Sementara itu, perajin barongsai khusus mainan anak-anak di Wotgandul, Semarang tahun ini bisa tersenyum lebar. Karena pesanannya meningkat banyak dibanding tahun lalu.
"Kita bikin dari yang kecil untuk mainan anak-anak hingga yang besar untuk pentas. Yang paling laris yang untuk anak-anak. Sehari kita bisa memproduksi lima belas. Nanti kalau sudah terkumpul ratusan gitu, baru kita cat semua agar efisien ngerjainnya," kata Ferry, pembuat dan penjual barongsai di Jalan Wotgandul.
Para perajin membuat barongsai dengan bahan utama bambu dan kertas. Bambu dipakai untuk kerangka dan penguat dengan pengikat kawat. Sedangkan kertas untuk menutupi seluruh bentuk barongsai. Setelah jadi bahan dasar, kemudian dicat dan dihiasi beragam pernak-pernik dari kain dan bulu-bulu halus.
"Kalau bambu dan kertas kan mudah mencari. Tapi khusus penghias seperti bulu-bulu itu ada yang lokal ada yang impor," ungkap perajin di Seteran.
Para perajin barongsai khusus untuk pentas, lengkap bisa membuat satu barongsai dalam untuk ukuran kecil. Tapi untuk ukuran besar kelas pentas membutuhkan waktu pengerjaan beberapa hari.
"Tenaga kita kan membuatnya di rumah masing-masing, kita kasih bahan. Kalau untuk ukuran anak-anak itu dua hari selesai. Tapi kalau yang besar dengan pernik-pernik banyak itu ya sampai beberapa hari. Harganya dua juta per barongsai besar," jelas Bu Hartono perajin dari Kentangan.
Selain membuat barongsai, lanjut Bu Hartono, di tempatnya juga punya grup barongsai namanya Putra Mataram. Setiap Imlek mereka akan manggung. Ia berharap tahun ini lebih banyak dibandingkan tahun lalu.
"Pelanggan baru menanyakan. Kan grup barongsai sekarang juga banyak. Semoga nanti jelang hari raya sudah ada jadwal pastiuntuk manggung," harapnya. (Teguh Joko Sutrisno/dan)