Ikan Dewa Berukuran Besar..
Sumber :
  • Tim tvOne - Sonik Jatmiko

Jelang Imlek, Yuk! Lihat Budidaya Ikan Dewa di Cilongok Banyumas

Kamis, 20 Januari 2022 - 11:01 WIB

Banyumas, Jawa Tengah - "Apalah arti sebuah nama," tidak berlaku bagi ikan ini. Ya, ikan dewa, memang bukan ikan sembarangan. Sederet nilai plus, memang pantas disandang si ikan dari 'kahyangan' ini. Seperti pada perayaan Imlek. Selain bagi etnis Tionghoa, ikan ini memang memiliki nilai tersendiri oleh suku lain.

 

Di Jawa Barat misalnya, ikan ini dianggap suci atau ikan yang dikeramatkan. Hukum adat setempat melarang orang untuk membunuh atau memakan ikan ini. Ikan ini dapat ditemukan di kolam pemandian di sekitar Gunung Ceremai, seperti kolam Cibulan, Cigugur, Pasawahan, Linggajati, dan Darmaloka di Kabupaten Kuningan.

 

Meski tidak bersedia menyebut harga jual terbaru, jelang Imlek tahun ini pesanan sudah mengalir sejak dua bulan lalu. Beda dengan imlek lalu, masa pandemi berpengaruh kepada pesanan.

 

 

Salah satu tempat budidaya ikan dewa ada di Desa Karangtengah, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas Jateng. Desa berhawa sejuk dengan ketinggian sekitar 900 MDPL ini memang memilki daya dukung hidup ikan bernama latin Neolissochilus soro. 

 

Nama resmi ikan ini adalah Kancera. Memiliki banyak nama lokal seperti Soro dalam bahasa Sunda, Wader dan Tambra dalam bahasa Jawa, Garing atau Gadis di Sumbar dan ada juga yang menyebut Kancra.

 

Masih satu famili dengan ikan mas, asli Asia, hidup di sungai yang masih terjaga lingkungannya. Panjang rata-rata tubuh saat dewasa adalah satu meter.

 

"Kita mencoba memelihara di kolam sejak sekitar 2005. Awalnya hanya pembesaran, lalu kita coba breeding, berkali-kali gagal. Sampai akhirnya berhasil," ujar pemilik kolam ikan dewa, Muhammad Kurniawan alias Iwang, kepada tvOnenews.com, Kamis (20/1/2022).

 

Saat ini, dalam satu area pemeliharaan, dibagi beberapa kolam. Ada kolam breeding, penetasan dan pembesaran di ruang tertutup, serta kolam pembesaran hingga ukuran konsumsi.

 

Kesuksesan breeding ikan dewa ini salah satunya faktor daya dukung alam. Sumber air kolam, langsung dari Sungai Krukut yang bermata air di lereng Gunung Slamet. Sepanjang alur hingga ke kolam, tidak ada pemukiman padat atau industri yang membuang limbah berarti ke sungai.

 

"Setelah kualitas air terpenuhi, lalu suhu harian dan pakan juga menjadi faktor penting," ujarnya.

 

Budidaya yang tak mudah ternyata sebanding dengan kualitas ikan dewa. Ikan ini sekasta dengan ikan-ikan golongan sumber nutrisi tinggi yang masih mengandalkan tangkapan alam, seperti salmon dan sidat.

 

Ikan dewa termasuk sangat lambat pertumbuhannya. Untuk mencapai berat tiga hingga empat kilogram, dibutuhkan waktu hingga empat tahun.

 

"Ini yang berpengaruh ke harga. Kalau ikan budidaya umumnya, paling lama satu tahun sudah ukuran konsumsi. Kalau ini (ikan dewa) dipacu dengan pakan tidak bisa. Malah bisa berakibat ke ancaman penyakit," ujarnya. (Sonik Jatmiko/dan)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
14:16
01:26
00:54
01:08
04:33
07:01
Viral