Petugas Disperindag Kabupaten Purbalingga Melakukan Monitoring Harga Minyak Goreng..
Sumber :
  • Tim tvOne - Sonik Jatmiko

Pedagang di Purbalingga Enggan Jual Minyak Goreng Harga Baru, Ini Alasannya

Jumat, 28 Januari 2022 - 12:11 WIB

Purbalingga, Jawa Tengah - Kebijakan satu harga minyak goreng tidak sepenuhnya dijalankan para pedagang. Di Kabupaten Purbalingga misalnya, masih ada pedagang yang menjual dengan harga lebih tinggi, di atas Rp 14 ribu per liter.

 

"Kami masih menghabiskan minyak goreng stok lama. Harga beli dari distributor sudah tinggi, jadi kami jual Rp 19 ribu kemasan satu liter. Kalau di bawah itu, kami yang rugi," ujar Lukman, pemilik toko kelontong di Padamara, Jumat (28/1/2022).

 

Untuk kemasan dua liter, dia menjual dengan harga Rp 38 ribu. Meskipun menjual di atas harga yang ditentukan pemerintah, namun dia mengaku tidak mendapatkan untung.

 

"Sudah, sebenarnya dari distributor sudah menawarkan harga minyak untuk harga baru, Rp 14 ribu kemasan per liter. Namun, untuk saat ini barangnya belum ada," ujarnya lagi.

 

Pedagang lain, Joko, di Pasar Padamara menyampaikan hal serupa. Dirinya tidak berani menyetok barang dalam jumlah besar. Alasannya, stok yang ada susah untuk terjual.

 

"Ini juga saya menjual dengan harga yang saya dapatkan dari distributor. Jadi, saya tidak mengambil keuntungan, saya jual dengan harga impas saja,” ujarnya.

 

Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Purbalingga masih terus melakukan monitoring, sampai Jumat (28/01/2022) ini. Pedagang di sejumlah pasar tradisional masih menjual dengan harga lama, dengan alasan menghabiskan stok lama dari distributor.

 

Fungsional Disperindag Kabupaten Purbalingga, Martha Dwi Budiati kepada wartawan mengatakan, dari hasil monitoring satu harga minyak goreng belum bisa diterapkan di pasar tradisional. Sebagian besar pedagang di pasar tradisional masih memiliki barang dengan harga lama. 

 

"Sehingga, mereka menghabiskan terlebih dahulu barang yang mereka miliki. Meski, harga jualnya masih dengan harga lama, yakni Rp 19 ribu hingga Rp 20 ribu per liter. Masyarakat lebih memilih membeli di toko modern, yang harganya lebih murah,” ujarnya.

 

Pihaknya tidak bisa memaksakan pedagang untuk memakai harga baru. Sebab, jika dipaksakan harga baru, tentunya akan merugikan pedagang.

 

Dia berharap dalam waktu dekat ini, distributor bisa segera mengirimkan stok dengan harga terbaru. Sehingga, masyarakat bisa mendapatkan minyak goreng dengan harga Rp 14 ribu per liter di pasar tradisional dan juga toko modern. (Sonik Jatmiko/dan)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
09:38
07:39
01:28
02:06
02:17
04:11
Viral