Warga Desa Klayusiwalan, Kecamatan Batangan, Kabupaten Pati, antre bantuan air bersih..
Sumber :
  • Tim tvOne - Abdul Rohim

Meski Hujan Mulai Turun, 72 Desa di Pati Masih Kesulitan Air Bersih

Selasa, 8 Oktober 2024 - 09:51 WIB

Pati, tvOnenews.com - Sejumlah wilayah di Kabupaten Pati sudah memasuki musim hujan, namun warga di puluhan Desa masih mengalami kesulitan mendapatkan air bersih untuk keperluan sehari – hari. 

Salah satunya adalah di Desa Klayusiwalan, Kecamatan Batangan, Pati, Jawa Tengah. Setiap ada bantuan air bersih, warga langsung menyerbu dan antre air bersih ditempat penampungan air yang disiapkan pemerintah desa setempat.

Hanya dalam waktu satu jam, satu tangki air bersih kapasitas 6000 liter ludes diperebutkan warga.

Salah satu warga Desa Klayusiwalan, Kecamatan Batangan, Andi, mengatakan, mereka mengandalkan bantuan dari para donatur, relawan dan pemerintah karena sumber air di sumur dan embung desa sudah mengering.

“Sudah satu setengah bulan kekeringan ini. Air sumur sudah tidak ada, air embung juga nggak ada. Biasanya kalau musim kemarau ambil air di embung, sekarang sudah kering,” kata Andi, Selasa (8/10/2024).

Jika bantuan tidak ada yang datang, warga terpaksa membeli air isi ulang seharga Rp 4.500 per galon isi 19 liter untuk kebutuhan sehari hari.

“Kalau nggak ada bantuan datang ya beli air isi ulang, harganya per galon Rp 4.500,” ucap dia.  

Kepala Desa Klayusiwalan, Kecamatan Batangan, Pati, Siswanto mengungkapkan, saat ini di desanya ada sekitar 1.300 Kepala Keluarga (KK) yang terdampak kekeringan.

“Adanya kekeringan tahun ini kisaran ada sekitar 1.300 KK yang terdampak,” kata Kepala Desa Klayusiwalan, Siswanto.

Karena kekeringan ini merupakan bencana rutin setiap tahunnya, warga dan pemerintah desa Klayusiwalan berharap embung di desa mereka bisa dibuatkan dinding cor beton keliling, sehingga air tidak cepat terserap tanah.

“Harapan kami kepada pemerintah baik kabupaten, provinsi maupun pusat bisa membantu agar embung kita dibuat dinding cor agar air tidak cepat meresap ke dalam tanah. Sehingga bisa menjadi cadangan air untuk warga di musim kemarau,” harapnya.

Dari data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pati, hingga Selasa (8/10/2024), kekeringan yang pada bulan September lalu melanda 71 Desa, saat ini meluas ke 72 Desa yang tersebar di 9 Kecamatan.

“Saat ini masih ada 72 desa yang tersebar di 9 kecamatan mengalami kekeringan. 9 kecamatan tersebut meliputi Sukolilo, Kayen, Tambakromo, Gabus, Winong, Pucakwangi, Jakenan, Jaken dan Kecamatan Batangan,” kata kepala pelaksana BPBD Pati, Martinus Budi Prasetya.

Martinus Budi mengungkapkan, hingga saat ini warga yang terdampak kekeringan mencapai 196.560 jiwa.

“Warga terdampak kekeringan ada 59.132 KK dan 196.560 jiwa,” pungkasnya. (arm/buz)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
20:23
01:09
04:03
08:05
04:45
01:09
Viral