- Tim tvOne/Abdul Rohim
Kreatif! IRT di Pati Olah Sampah Dapur Jadi Pupuk Organik Padat dan Cair
Pati, Jawa Tengah – Sampah dapur yang biasanya hanya dibuang begitu saja dan menyebabkan polusi lingkungan, di tangan dingin Ibu Rumah Tangga (IRT) di Kecamatan Gabus, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, dapat diolah menjadi pupuk organik padat maupun cair.
Melalui bimbingan Balai Pelatihan dan Penyuluhan (BPP) Kecamatan Gabus, puluhan IRT yang tergabung dalam Kelompok Wanita Tani (KWT) dari sejumlah Desa di Kecamatan Gabus, dilatih membuat pupuk organik berbahan sampah rumah tangga.
Dengan pemanfaatkan sampah dapur menjadi pupuk organik ini, diharapkan dapat menekan volume limbah rumah tangga yang banyak dibuang atau dibakar
Anggota KWT Sekar Tanjung, Desa Tanjunganom, Kecamatan Gabus, Sumiati mengaku, awalnya sampah sisa makan dan sisa memasak di dapur dibuang begitu di tempat sampah atau pekarangan rumah. Namun, setelah mendapatkan pelatihan dari Balai Pelatihan dan Penyuluhan (BPP) Kecamatan Gabus, sampah dapur diolahnya menjadi pupuk organik.
“Setelah mendapat pelatihan dari BPP Kecamatan Gabus, sampah rumah tangga yang biasanya saya buang ditempat sampah kini saya buat pupuk organik. Ini kan organik, sehingga lebih sehat untuk tanaman. Bisa digunakan untuk pupuk semua tanaman dan bunga, untuk sayuran, kangkung, sawi, terong, kacang, dan cabe juga bisa,” kata Sumiati, rabu (2/2/2022).
Untuk membuat pupuk organik padat maupun cair, lanjutnya, dari bahan sampah dapur sangatlah mudah. Caranya, sisa-sisa sampah dapur yang ada di rumah, seperti kulit telur, kepala ikan, dan potongan sayuran yang tidak terpakai dimasukan ke ember dan dibiarkan selama beberapa hari.
Sejak menggunakan pupuk organik dengan memanfaatkan sampah dapur rumah tangga ini, tanaman sayuran dan buah-buahan yang ditanamnya lebih subur dibandingkan dengan menggunakan pupuk kimia.
“Alhamduillah, sekarang tanaman yang saya tanam dipekarangan rumah lebih hijau dan sehat. Sampah dapur juga bisa termanfaatkan dan tidak lagi mengotori lingkungan,” imbuhnya.
Koordinator BPP Kecamatan Gabus, Eny Prasetyowati menjelaskan, pembuatan pupuk organik padat dan cair dari sampah dapur dengan menggunakan teknik ember tumpuk ini caranya sangat mudah dan biayanya murah.
“Proses pertama kita membuat dekomposer (pengurainya) dengan memasukan khusus buah-buahan saja. Nanti setelah dua bulan, kita panen limbinya atau airnya," jelasnya.
Setelah berubah warna kemudian kita jemur untuk mengaktifkan mikrobanya. Proses selanjutnya baru memasukan sampah dapur apa saja. Sementara yang dari buah-buah yang kita encerkan limbinya atau airnya kita semprotkan di sampah dapur supaya cepat terurai dan menjadi pupuk organik. (Abdul Rohim/mii)