- Tim tvOne - Aditya Bayu
Satu Siswa Terindikasi Covid-19, Puluhan Guru dan Siswa di Tracing
Semarang, Jawa Tengah- Penyebaran Covid-19 di Kabupaten Semarang terus meningkat dan mulai berdampak pada dunia pendidikan. Dari data yang dirilis oleh Pemerintah Kabupaten Semarang, hingga hari Senin (7/1/2022) kasus aktif Covid-19 di Kabupaten Semarang mencapai 129 pasien, dan 5 pasien di antaranya sembuh.
Akibat peningkatan khasus Covid-19, SD Negeri 01 Ungaran bersama Dinas Kesehatan melakukan tracing terhadap para siswa dan guru, setelah adanya satu siswa yang terindikasi terpapar Covid-19.
"Tanggal 5 Februari kemarin ada anak yang ijin tidak masuk sekolah karena sakit. Kemudian, kami mendapat laporan dari dinas terkait bahwa ada indikasi siswa yang sakit tersebut terpapar Covid-19, dan supaya dilakukan tracing," jelas Prayitno Plt Kepala Sekolah SDN 01 Ungaran saat dihubungi Selasa (8/2/2022).
Di SD Negeri 01 Ungaran, ada 36 siswa dan 30 tenaga pendidik dan guru yang menjalani tes swab antigen oleh dinas kesehatan.
"Semua yang kontak dengan siswa tersebut dilakukan tes swab antigen dan hasilnya negatif. Namun, demi keamanan kami tetap tidak melakukan PTM khusus kelas 6 dan diganti dengan pembelajaran daring selama 1 minggu," ujarnya.
Sementara itu, menyikapi meningkatnya kasus Covid-19 dan telah terjadi penyebaran di sekolah, Pemkab Semarang melalui Dinas Pendidikan Kebudayaan dan Pemuda Olah Raga telah melakukan evaluasi dan akan menghentikan PTM 100 persen untuk sementara.
"Untuk memperketat prokes kami telah mengeluarkan edaran di mana mulai Rabu (9/2/2022) PTM kembali dilakukan 50 persen dengan sistem masuk bergantian," jelas Sukaton Purtomo Priyatmo, Kepala Dinas Pendidikan Kebudayaan dan Pemuda Olah Raga Kabupaten Semarang.
Sukaton juga menambahkan, upaya-upaya terkait peningkatan protokol kesehatan di sekolah terus dilakukan, agar PTM bisa tetap berlangsung meski tidak lagi 100 persen. Pembelajaran daring tetap menjadi alternatif jika PTM tidak bisa dilakukan karena penyebaran Covid-19.
"Dengan pembatasan pembelajaran tatap muka dengan kapasitas 50 persen, pembelajaran secara daring kembali diberlakukan agar para siswa tidak ketinggalan pelajaran. Sementara bagi sekolah yang terpapar Covid-19, akan dilakukan tracing oleh dinas terkait guna mencegah penyebaran," pungkasnya. (Aditya Bayu/dan)