- Tim tvOne - Agus Saptono
Cegah Antraks, Petugas Lakukan Vaksinasi Ribuan Ternak Sapi di Klaten
Klaten, Jawa Tengah - Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Klaten, Jawa Tengah mulai menggencarkan vaksinasi terhadap ribuan hewan ternak sapi, kambing, dan domba di wilayah ini. Vaksinasi sebagai antisipasi penularan antraks.
Kepala DKPP Kabupaten Klaten, Widiyanti, mengatakan, vaksinasi menyasar pada 3000 ekor sapi serta 3000 ekor kambing dan domba di delapan desa di empat kecamatan.
Diantaranya, Desa Gentan, Desa Karangturi, Kecamatan Gantiwarno, Desa Nengahan, Desa Bogem, Desa Ngerangan, Kecamatan Bayat. Kemudian Desa Burikan, Desa Karangasem, Kecamatan Cawas, dan Desa Kaligayam, Kecamatan Wedi.
Dijelaskan, vaksinasi antraks dilakukan secara bertahap yang dimulai dari wilayah perbatasan Klaten, Jawa Tengah dengan Gunung Kidul, Yogyakarta. Selanjutnya dilanjutkan ke daerah lainnya.
"Pada tahap pertama ini vaksinasi dilakukan di wilayah terancam satu atau daerah terdekat dengan daerah tertular. Untuk wilayah Klaten di Desa Gentan, Kecamatan Gantiwarno, mengingat daerah ini dekat dengan wilayah Gunung Kidul yang sudah ada kasus antraks," ujar Widiyanti di sela memantau vaksinasi antraks, Selasa (8/2/2022).
Ia mengungkapkan, secara umum ciri-ciri hewan ternak mengidap penyakit antraks adalah salah satunya suhu ternak tinggi, meski hal ini juga belum tentu antraks. Namun demikian sebagai antisipasi saat suhu ternak tinggi segera laporkan ke petugas kesehatan ternak.
"Kita harus negative thinking sehingga apapun sakitnya atau gejalanya terhadap ternak harus sedini mungkin laporkan ke kita. Penyakit antraks harus diwaspadai sebab bisa menular ke manusia melalui bakteri," ujarnya.
Sebagai antisipasi antraks, Widiyanti mengimbau kepada masyarakat baik peternak, pedagang, dan konsumen untuk lebih waspada. Hindari pembelian ternak maupun pakan ternak dari daerah kasus antraks.
"Pedagang kita imbau jangan membeli ternak di sana dulu dari daerah tertular Gunung Kidul. Jangan beli pakan dulu dari sana, karena pakan pun juga bisa membawa bakteri itu (antraks) karena mungkin di tanam di situ kecipratan kotoran ternak yang terkena antraks, karena kalau bakteri yang sudah berbentuk spora belum mati maka bisa menularkan," ujarnya.
Sementara itu salah satu pemilik ternak, Tri Mulyanto (33) warga Desa Gentan, mengaku senang bisa menyertakan ternak miliknya dalam kegiatan vaksinasi antraks. Ia mengaku khawatir atas kasus antraks yang saat ini menyebar di Gunung Kidul Yogyakarta karena berdekatan dengan desanya.
"Ini ikut vaksin agar sapinya sehat terbebas dari antraks. Sebab khawatir kejadian yang enggak-enggak," ujarnya. (Agus Saptono/Buz)