- tim tvone - Didiet Cordiaz
Grand Master Susanto Megaranto Hadapi Puluhan Pemain Catur secara Simultan
Semarang, Jawa Tengah - Grand Master (GM) Susanto Megaranto unjuk kemampuan bermain catur melawan 20 orang pemain dalam simultan catur di Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang, Minggu (13/2/2022).
Kegiatan simultan catur tersebut merupakan bagian dari rangkaian acara dari ‘Opening Dinus Chess International Online Tournament’, kompetisi catur tingkat internasional. Tercatat total peserta kompetisi itu kurang lebih 1500 peserta yang berasal dari 31 negara, seperti Amerika Serikat, Jerman, India, hingga Rusia.
Dalam pertandingan yang berlangsung selama lebih dari satu jam ini, Susanto yang menyandang gelar GM sejak umur 17 tahun tersebut berhasil mengalahkan 15 orang lawan. Lima orang lawan lainnya berakhir dengan hasil remis atau seri.
Dalam simultan catur kali ini, Udinus juga memberikan hadiah langsung senilai 2 juta Rupiah bagi pemain yang memenangkan pertandingan dan 1 juta Rupiah bagi pemain dengan hasil remis.
“Menjadi kebanggakan bagi saya dan seluruh sivitas akademika Udinus dapat berhadapan langsung dengan seorang Grand Master, tentu ini menjadi satu pengalaman yang tak terlupakan,” ungkap Rektor Udinus Prof. Dr. Ir. Edi Noersasongko, M.Kom.
GM yang saat ini menjadi pemain catur terbaik di Indonesia mengungkapkan, turnamen catur dengan peserta dari berbagai negara masih langka di Indonesia. Menurutnya, turnamen ini bisa menjadi langkah untuk mencari bakat muda di bidang catur.
“Harapannya melalui ajang semacam ini bisa menjadi langkah untuk mencari bakat generasi muda sebagai atlet catur. Pesan saya untuk lebih giat lagi setiap hari mengasah ilmunya bermain catur,” ujar GM Susanto.
Sementara itu, salah satu peserta yang mendapat remis saat melawan GM, Evi Juli Ana menyampaikan, pertandingan sengitnya melawan GM merupakan pengalaman yang pertama. Kesulitan yang ia rasakan yaitu pergerakan GM sangat teliti. Pertandingan dengan hasil remis itu menjadi pengalaman tak terlupakan baginya dan menjadi motivasi baginya untuk terus berlatih.
“Strategi pembukaan yang saya gunakan bertahan saja jadi GM Susanto tidak bisa langsung menyerang. Pertahanan yang konsisten terus saya lakukan karena melawan GM bukan suatu hal yang mudah. Bangga rasanya meski hanya mendapat hasil remis,” ujar Evi. (Didiet Cordiaz/Ard)