- Tim tvOne - Abdul Rohim
Pemuda Asal Rembang, Raup Jutaan Rupiah per Bulan dari Budi Daya Maggot
Rembang, Jawa Tengah – Seorang pemuda asal Desa Mlagen, Kecamatan Pamotan, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, Singgih Pratama (20) melakukan budidaya maggot sebagai alternatif pakan lele, ayam, unggas dan burung. Singgih bercerita, budidaya maggot atau belatung yang merupakan larva lalat Black Solder Fly (BSF) tersebut berawal dari keisengannya.
"Sudah 2 tahun menekuni budidaya maggot, tepatnya saat awal masa pandemi Covid-19. Ide itu berawal dari keluhan banyaknya sisa makanan yang terbuang sia-sia, sehingga saya punya ide untuk membuat budidaya maggot agar sampah sisa makanan tidak terbuang sia-sia," kata Singgih Pratama, minggu (27/2/2022).
Singgih mengaku, dalam sebulan bisa menghasilkan tiga kuintal maggot. Untuk masa produktif maggot, mulai dari telur hingga menjadi lalat dan kembali menghasilkan telur membutuhkan waktu sekitar 45 hari.
“Dalam sebulan, sedikitnya bisa menghasilkan sekitar tiga kuintal maggo. Untuk harga jualnya Rp 15 ribu per kilogram. Dalam budidaya maggot itu tidak ada pengurangan, yang ada itu terus bertambah, karena satu ekor lalat saja bisa menghasilkan sampai 500 telur," terangnya.
Pakan maggot menggunakan limbah makanan yang sudah basi, buah-buahan dan sayuran-sayuran.
Singgih mengungkapkan, jika dihitung menggunakan acuan jumlah dan harga panen, dalam sebulan, dirinya bisa menghasilkan uang Rp 5 juta rupiah. Untuk pangsa pasar, saat ini, Singgih masih memasarkan maggot di wilayah lokal Kabupaten Rembang.
"Saya masih jual di wilayah lokal Rembang saja. Biasanya juga dibeli teman-teman untuk pakan hewan ternaknya," tuturnya.