- Tim tvOne - Syamsul Arifin
Sehari Jelang Ramadhan, Ribuan Umat Islam Ziarah ke Makam Sunan Kalijaga dan Raja Demak
Sementara belakang masjid Sunan Kalijaga juga terdapat sumur tua. dahulunya digunakan untuk berwudhu. Sekarang, oleh para peziarah digunakan untuk mengambil air wudhu, mandi atau diambil airnya untuk dibawa pulang. Air dari sumur peninggalan Sunan Kalijaga ini diyakini suci dan bertuah.
Wisnu (30) peziarah asal Semarang, mengungkapkan berziarah ke Sunan Kalijaga karena ingin mendoakan leluhur dan mendapatkan berkah dari kewalian sang Sunan, sekaligus ingin mengetahui sejarah perjuangan sang Sunan.
“Saya juga mencoba minum air gentong atau tempayang peninggalan Sunan Kalijaga yang konon diyakini bisa menyembuhkan penyakit dan membuat awet muda,” kata Wisnu.
Wisnu menjelaskan berziarah ke Kadilangu karena ingin mengetahui lebih jauh mengenai sejarah perjuangan Sunan Kalijaga langsung dari Sang Juru Kunci atau keluarga Sunan Kalijaga. Berdasar penjelasan juru kunci, Sunan Kalijaga yang memiliki nama asli Raden Sahid dikenal sebagai salah satu wali sembilan yang memiliki kelebihan, yaitu mengembangkan dahwah atau syiar islam dengan pendekatan budaya.
“Selain itu Demak juga merupakan tempat berkumpulnya wali sembilan dan pusat kerajaan islam pertama di Indonesia. Karena itu, makan Sunan Kalijaga kini menjadi tujuan utama para peziarah,” ungkap Wisnu.
Peziarah lainnya, Untung Sugiarto (37), warga Demak menjelaskan selalu berkunjung ke makam Sunan Kalijaga karena ingin melestarikan tradisi turun-temurun, melaksanakan ajaran untuk mendoakan para leluhur dan penghormatan untuk Kanjeng Sunan kalijaga. Untung mengungkapkan, saat menjelang Ramadhan, saya dan keluarga selalu berziarah ke makan Sunan Kalijaga.
“Kanjeng Sunan di kalangan umat Islam, adalah "waliullah" yang dikenal tidak hanya sebagai pendakwah agama Islam di tanah Jawa, tetapi juga memiliki ajaran filosofi tinggi yang saat ini masih dipegang umat Islam. Tradisi yang diwariskan Sunan Kalijaga adalah mempertahankan kearifan lokal dan pentingnya toleransi. Media dakwah melalui kesenian wayang kulit adalah salah satu peninggalan Sunan Kali yang hingga saat ini dipertahankan,” kata Untung.