Pengajian puasanan di Pondok Pesantren (Ponpes) Kauman Lasem, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah..
Sumber :
  • Tim tvOne - Abdul Rohim

Sempat Berhenti Dua Tahun, Pengajian Puasanan Ponpes Kauman Lasem Kembali Digelar

Senin, 4 April 2022 - 17:02 WIB

Rembang, Jawa Tengah – Tradisi pengajian puasanan di Pondok Pesantren (Ponpes) Kauman Lasem, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, yang sempat ditiadakan pada dua kali Ramadan akibat pandemi Covid-19, ramadan tahun ini kembali digelar. Suasana baru terasa karena jumlah jemaah yang datang kembali banyak seperti sebelum adanya pandemi Covid-19.

Usai salat subuh hingga malam hari di Pondok Pesantren (Ponpes) Kauman Lasem, Kabupaten Rembang digelar pengajian puasanan untuk masyarakat umum. Jemaah pengajian puasanan itu terlihat padat seperti sebelum pandemi Covid-19 dan jemaah juga tidak lagi berjaga jarak dan tidak memakai masker.

“Bedanya dengan tahun lalu, tahun lalu agenda pengajian puasanan dikhususkan untuk santri Ponpes sendiri dan wajib menggunakan Prokes, jadi warga atau masyarakat pendatang tidak diperbolehkan ikut. Namun, untuk tahun ini sudah dilaksanan kembali dan tidak ada penerapan Prokes lagi. Jadi tidak lagi pakai masker dan tidak ada jarak, yang penting kumpul,” kata pengasuh Ponpes Kauman Lasem, KH.M. Zaim Ahmad Ma’shoem, ditemui di rumahnya, Senin (4/4/2022).

Pengajian puasanan, kata Zaim digelar mulai selesai salat Subuh hingga pukul 22.00 WIB. Pengajian puasanan diisi dengan pengajian kilatan, seperti kajian fiqih, hadis dan tasawuf.

“Jadi dimulai habis subuh sampai pukul 22.00WIB dan kajian kitab berbeda-beda terus. Selain untuk menambah ilmu pengetahuan, pengajian puasanan juga sebagai ladang bagi para santri dan masyarakat untuk ngalap (meraih) berkah dari kyai,” jelasnya.

Gus Zaim menjelaskan, pengajinan puasanan bertujuan untuk menampung masyarakat umum yang ingin mengaji bersama para santri. Peserta pengajian puasanan berbagai  dari berbagai daerah, seperti Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur. 

“Peserta atau masyarat yang datang berasal dari seluruh daerah dan berbagai usia. mayoritas dari Jawa Tengah, tapi juga ada yang dari Jawa Timur dan Jawa Barat,” terangnya.

“Mungkin masyarakat sudah kangen, karena 2 tahun sudah tidak melaksanakan agenda itu. Total santri dengan masyarakat yang datang untuk mengikuti pengajian puasanan itu ada 600 orang setiap harinya,” pungkasnya.(Abdul Rohim/Buz)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:50
02:03
03:05
03:21
01:44
01:05
Viral