- Tim tvOne - Sonik Jatmiko
Ikan Mati di Sungai Serayu, Bupati Banyumas Minta PT Indo Power Mrica Tanggung Jawab
Banyumas, Jawa Tengah - Fenomena ikan mati massal di Sungai Serayu, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah sepekan lalu, membuat Bupati Banyumas, Achmad Husein meminta Manajemen PT Indoensia Power Mrica bertanggung jawab.
Berdasar kajian laboratorium, kematian disebabkan air sungai yang terlalu pekat akibat lumpur dari proses flushing di Waduk Mrica Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.
“Karena ini adalah force majeur, kita maklumi.Tetapi ini tetap salah, karena tidak ada koordinasi dengan kita. Kalau sudah koordinasi kemungkinan kita bisa prepare dulu, agar masyarakat siap, PDAM siap, dan juga tidak akan sekeruh seperti itu,” kata Husein kepada wartawan, usai Rapat Terbatas dengan Manajemen PLTA PT Indo Power Mrica Banjarnegara di Ruang Joko Kahiman, Banyumas, Jumat (8/4/2022).
Dalam rapat, Pemkab Banyumas menuntut tiga hal kepada manajemen Indonesia Power Mrica. Tiga tuntutan itu diantaranya, mengembalikan biota Sungai Serayu seperti sedia kala. Kemudian melakukan penanaman pohon, dan juga perbaikan SOP kedepannya.
"Dari PLTA Mrica mengakui, itu salah. Dan komitmen untuk memberikan ganti rugi. Pertama adalah ganti rugi ikan yang harus diberikan ke dalam Sungai Serayu kembali. Kedua, terhadap PDAM tapi tadi saya bilang tidak usah," katanya.
Ganti rugi untuk PDAM, tambahnya, diminta dialihkan ke perbaikan secara luas. Wujudnya adalah penanaman daerah aliran sungai atas. Sehingga pendangkalan akibat sedimen bisa ditekan.
Ketiga, perbaikan SOP. Harus ada koordinasi ke Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSSO). Lalu pemerintah di hilir kabupaten dibawahnya. Mulai Banjarnegara bagian selatan, Purbalingga, Banyumas, dan Cilacap.
Fenomena kematian masaal ikan kemarin, proses pemulihan biota sungai memerlukan waktu yang lama. Bahkan disebut sejumlah ahli, membutuhkan waktu hingga puluhan tahun.
"Recovery pasti butuh waktu. Tapi ini sudah terjadi, tapi kita yang terpenting ada niat untuk recovery dan secepatnya akan kita lakukan,” ujarnya lagi.
Sementara, GM PT Indonesia Power Mrica, Kuncoro meminta maaf kepada masyarakat Banyumas atas dampak yang ditimbulkan dari flushing beberapa waktu lalu. Pihaknya juga berkomitmen untuk melakukan recovery biota Sungai Serayu secara bertahap.
“Kami nanti akan minta bimbingan dari Pemkab Banyumas melalui pak bupati, bagaimana kami membenahi semua yang saat ini terdampak,” katanya.
Selama 32 tahun, pihaknya selalu melakukan pembukaan draw drawn culvert (DDC) secara rutin. Musim hujan khususnya intensitasnya bisa lebih banyak, dua kali seminggu.
“Tapi kondisinya normal, dan hampir 32 tahun ini belum pernah terjadi hal seperti itu,” ujarnya.
Menurutnya, apa yang pihaknya lakukan sudah sesuai dengan SOP yang ada. Selain itu, pihaknya mengamankan bendungan dan itu berdampak. (Sonik Jatmiko/Buz)