- Tim tvOne - Aditya Bayu
Mengenal Jam Istiwak, Penunjuk Waktu Sholat Akurat Dengan Sinar Matahari
Semarang, Jawa Tengah - Tepat siang hari kurang lebih pukul 11.30 Wib, tampak sekelompok santri berkumpul di halaman Masjid Al Huda, kompleks Pondok Pesantren (Ponpes) Al Mina, Dusun Ngawinan, Desa Jetis, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.
Mereka mengelilingi jam istiwak atau biasa juga disebut dengan jam matahari yang ada di pelataran masjid. Dengan seksama para santri mendengarkan penjelasan perihal cara membaca penanda waktu tersebut, dari salah seorang takmir masjid setempat.
Tujuan pengenalan jam istiwak sebagai salah satu alat untuk menunjukkan waktu sholat adalah secanggih apa pun teknologi yang diterapkan serta diaplikasikan dalam alat penunjuk waktu pada saat ini, masih saja menyisakan kelemahan. Khususnya terkait dengan ketepatan dan akurasi.
Inilah alasan di Ponpes Al Mina untuk tetap melestarikan jam istiwak atau jam rubuk atau jam matahari.
“Terlebih di bulan suci Ramadhan seperti sekarang ini, penting digunakan sebagai acuan dalam mendukung kegiatan ibadah para santri,” ujar takmir Masjid Al Huda, Kadzaro, Rabu(20/4/2022).
Kadzaro juga menyebut, keberadaan jam istiwak juga penting bagi santri dan masyarakat muslim yang ada di sekitar pondok, khususnya dalam mengedukasi untuk membiasakan sholat tepat waktu.
Karena kalau berpatokan pada penggunaan jam analog ataupun digital/elektrik bertenaga baterai pasti ada selisih baik kurang atau lebih. Berbeda jika acuan waktunya menggunakan patokan jam matahari tentu akan lebih tepat.
Misalnya pada saat pukul 12.00, maka penanda pada jam istiwak pasti akan tepat dan presisi dengan garis penanda angka 12. Maka pada saat ibadah puasa acuan waktu jam istiwak ini penting untuk menentukan akurasi waktu dalam mengumandangkan azan.
" Sehingga waktu kumandang azan di Masjid Al Huda ini juga menjadi rujukan bagi warga pondok maupun warga di lingkungan Dusun Ngawinan. Tak hanya itu, keberadaan jam istiwak juga dijadikan acuan untuk pencocokan berkala semua jam yang ada di Ponpes Al Mina ini,” ujarnya.
Tentu saja tidak ada sesuatu yang sempurna, jam istiwak juga memiliki satu kekurangan yaitu saat cuaca mendung dan matahari tertutup oleh awan menjadi hambatan untuk membaca jam istiwak ini.
" Karena jika sinar matahari terhalang maka pantulan jarum pada jam istiwak akan sulit terlihat,” ungkapnya.
Sementara itu, salah seorang santri Ponpes Al Mina, Muhammad Anang Riza mengatakan, para santri memang diberikan pemahaman tentang jam istiwak ini. Tidak hanya di bulan Ramadhan saja, namun juga pada hari biasa di luar momentum Ramadhan.
Tujuannya untuk mengajarkan disiplin waktu terutama sholat kepada santri.
“Sebelumnya, saya juga tahu dan baru diajarkan setelah belajar di pondok pesantren Al Mina ini,” ujarnya.