Basarnas Semarang saat mengevakuasi warga Tambak Lorok Kelurahan Tanjung Mas..
Sumber :
  • Tim tvOne - Didiet Cordiaz

Pemukiman di Tambak Lorok Semarang Tergenang Banjir Rob Selama Tiga Minggu

Senin, 23 Mei 2022 - 20:26 WIB

Semarang, Jawa Tengah - Ratusan warga yang bertempat tinggal di Tambak Lorok, Kelurahan Tanjung Mas, Kecamatan Semarang Utara, Kota Semarang Jawa Tengah, terendam banjir rob selama tiga minggu.

Ketua RW 13 Tambak Lorok, Edy Sarwono mengatakan, ketinggian air rob yang membuat aktivitas warga terganggu ini bervariasi mulai dari 30 centimeter hingga 75 centimeter.

Untuk itu, dirinya yang mewakili para warga tersebut meminta khususnya kepada Pemerintah Kota Semarang agar dibuatkan tanggul laut dan peninggian jalanan.

"Saya sungguh prihatin kurang lebih sudah berjalan 3 minggu banjir rob ini ada. Saya minta dari Pemerintah segera membuat tanggul laut dan jalan ditinggikan insya Allah akan mengurangi air yang masuk ke kampung," ujarnya saat ditemui di lokasi kejadian, Senin (23/5/2022).

Dirinya mengakui juga para warga sudah mendapatkan bantuan dari Pemerintah Kota untuk meringankan beban warganya. Namun, bantuan itu tidak ada artinya karena banjir rob masih ada dan terus terjadi.

"Sekali lagi atas perhatiannya dari Pemerintah, rumah-rumah pada kena rob semua. Kemarin sudah ada bantuan dan sosialisasi untuk meringankan beban warga. Tapi mohon sekali lagi segera bikin tanggul laut," bebernya.

"Yang terdampak kemasukan air rumahnya ada 112 rumah hanya di RW 13. Kalau disini ada 5 RW dan semuanya kena. Khusus untuk RW 13 ada 112 rumah yang kemasukan air. Untuk ketinggian sekarang 70 centimeter lebih," tambahnya.

Disisi lain, ia menjelaskan imbas dari banjir rob ini yaitu mata pencaharian para warga sebagai nelayan terganggu tidak bisa melaut sehingga tidak memenuhi kebutuhan sehari-hari.

"Ini para nelayan terkendala tidak bisa melaut, untuk itu kami mohon bantuannya kepada Pemerintah agar bisa meringankan beban warga tambak lorok. Posko banjir sudah ada, kemarin sudah ada dua pompa tapi belum bisa mengatasi banjir ini," jelasnya.

Selain itu, harta dan benda para warga juga rusak akibat terkena banjir rob ini. Padahal warga juga sudah mengakalinya dengan membuat pijakan agar tidak terkena banjir.

"Kemarin banyak kulkas yang sudah diamankan tapi besoknya tiba-tiba sudah rusak karena kedapatan kemasukan air. Saya juga sudah berusaha membuat pijakan untuk kulkas setinggi 6 paving tapi tidak terselamatkan," bebernya.

"Kondisinya saat ini sungguh prihatin. Tapi kalau musim hujan keadaanya malah terbalik, Kota Semarang terendam banjir tapi tambak lorok tidak terkena banjir karena airnya langsung ke laut. Tapi kalau panas air laut langsung pasang" imbuhnya.

Tingginya rob di Tambak Lorok Semarang ini sudah terjadi sejak pukul 12.30 WIB. Bahkan tingginya rob ini sampai membanjiri seluruh Gang dan area di daerah Tambak Lorok Semarang.  Siti (56) salah seorang warga RT 4 menuturkan jika rob tinggi ini terjadi di siang hari.

"Ini paling tinggi. Biasanya tidak sampai jalanan," ucapnya saat ditemui di lokasi.

Sebetulnya rob mulai naik pada pukul 10.00 WIB. Namun, air mulai masuk pada pukul 12.30 WIB atau selepas solat dzuhur.

Pantauan di lapangan, akibat rob ini banyak aktivitas warga terhenti. Banyak warga yang keluar rumah untuk bersiap siaga apabila air kembali naik.

Sementara warga lain yakni Habib juga mengakui kalau rob ini paling tinggi.

"Ini parah. Biasanya tidak setinggi ini. Kalau rob mungkin hanya di kampung-kampung. Tapi kalau ini sampai akses jalan ke Tambak Lorok," terangnya.

Saat ditemui Habib berada di ujung gang Tambak Lorok. Motornya terpaksa harus diparkir di masjid karena semua gang sudah terendam.

"Semoga air tidak meninggi lagi. Jadi susah ini," ungkapnya.

Saat ini Basarnas Semarang mulai datang untuk mengevakuasi warga yang sakit dan terjebak rob. Dihimpun dari berbagai sumber, di tengah warga yang terjebak itu ada di antaranya yang sedang sakit.

"Ini nunggu evakuasi. Timnya sudah datang tapi menunggu perahu penyelamat," ungkap Astri, salah seorang warga.

Salah seorang warga sakit itu sendiri kebetulan merupakan saudara dari Astri.

"Kebetulan pakde saya. Ini menunggu bude saya yang sudah menepi duluan. Pakde saya tidak mau dievakuasi, jaga warung tadi alasannya," terangnya.

Sementara dari Basarnas masih menunggu armada datang. Di saat yang bersamaan lalu lintas masih macet karena luapan air. (Dcz/Buz)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
02:50
03:27
02:06
03:04
03:16
05:48
Viral