- Tim tvOne - Syamsul Arifin
Banjir Rob di Demak Menerjang 17 Desa di 4 Kecamatan
Di Kecamatan Sayung banjir rob menerjang Desa Sriwulan, Bedono, Timbulsloko, Sorodadi, Gemulak, Tugu, Porwosari, Sidorejo, Sidogemah dan Banjarsari. Di Kecamatan Bonang merendam desa Purworejo, Morodemak dan Margolinduk.
Hingga Selasa (24/5/2022) pagi ribuan rumah masih terendam banjir antara setengah hingga satu meter. Selain merendam kawasan pemukiman, akses jalan antar kampung dan desa juga terendam, sehingga aktifitas warga lumpuh.
Sri Wahyuningsih (40) warga Perumahan Pondok Raden Patah mengungkapkan, terjangan banjir rob mengakibatkan warga tidak melakukan aktifitas memasak, mandi dan cuci. Selain listrik PLN dimatikan, air PAM juga mati, sehingga total aktifitas total terganggu.
“Rob sudah biasa merendam tempat tinggalnya. Namun banjir rob kali ini sangat besar, sehingga aktifitas warga lumpuh. Warga semalam terpaksa tidur diatas genangan banjir dan pagi ini tidak bisa melakukan aktifitas keseharian,” kata Sri Wahyuningsih.
Sri Wahyuningsih juga menambahkan, warga tidak bisa memasak, sehingga untuk memenuhi kebutuhan makan dan minum, kini hanya bisa mengharapkan bantuan dari warga dari desa lain atau posko bencana.
“Hingga pukul 8 pagi tadi banyak warga yang belum sarapan. Tetapi Alhamdulillah saat ini bantian berupa makanan nasi bungkus sudah didistribusikan ke rumah-rumah warga yang kebanjiran” kata Sri.
Sementara itu Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Demak, Agus Nugroho LP, ada sebanyak 17 desa dari 4 Kecamatan yaitu Sayung, Karang Tengah, Bonang,dan Wedung yang terdampak banjir rob.
Banjir rob paling parah terjadi di Desa Sri Wulan, Kecamatan sayung. Seluruh kawasan pemukikan tergenang dan akses jalan terputus karena tergenang banjir rob.
Menurut Agus Nugroho Pemerintah Kabupaten Demak telah melakukan upaya untuk mengatasi dampak akibat banjir rob ini. Selain dilakukan evakuasi terhadap warga yang rumahnya tergenang banjir, BPBD bersama PMI telah mendirikan posko dapur umum dan posko kesehatan di Desa Sriwulan.
“Kami telah dirikan posko-pokso kedaruratan untuk mengatasi dampak dari banjir rob ini. Selain posko dapur umum, juga kami dirikan posko kesehatan untuk menangangi warga yang sakit akibat banjir rob ini. Warga yang tinggal diatas genangan juga dievakuasi ke rumah-rumah tetangga yang lebih aman,” kata Agus.
Hingga Selasa (24/5/2022) petugas dari BPBD, PMI dan relawan masih siaga di posko kedaruratan. Beberapa perahu karet telah disiapkan untuk mengevakuasi warga jika genangan banjir rob sewaktu-waktu rob meninggi.
“Kami stand by 24 jam untuk mengantisipasi kemungkinan banjir rob meningi dan melakukan proses evakuasi warga yang berada di atas genangan rob”, pungkas Agus. (San/Buz)