- Teguh Joko Sutrisno
Kata Tetangga Tentang Momen sebelum Kopda Muslimin Ditemukan Tewas, Ada Mobil Merah Mencurigakan
Kendal, Jawa Tengah - Kopda Muslimin ditemukan meninggal dunia di rumah orang tuanya, di Gang Adem Ayem, Kelurahan Trompo, Kecamatan Kendal, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, Kamis (28/7/2022).
S, salah satu tetangga Mustaqim, orang tua Kopda Muslimin, menceritakan keanehan di pagi hari sebelum warga digemparkan dengan kematian Kopda M. S mengaku sempat melihat sebuah mobil warna merah terparkir di jalan dekat rumah tersebut. Tapi setelah itu tidak terlihat mobilnya.
"Saya juga heran, warga sini tidak ada yang punya mobil seperti itu. Dan saat pagi itu tidak ada kejadian mencolok. Tapi sekitar mau jam setengah tujuh itu dengar ada yang nangis-nangis di rumah Pak Mustaqim. Saya kaget ternyata Muslimin meninggal di situ," kata S, tetangga orang tua Muslimin.
Ia menambahkan, dalam seminggu ini di kampungnya sering didatangi aparat baik yang berseragam maupun berbaju biasa. Mereka sesekali menanyakan sesuatu kepada warga.
"Semenjak kabar Muslimin dicari itu. Kadang petugasnya nongkrong di warung sambil mengawasi. Kadang jalan keliling lalu mampir ke rumah warga, nanya-nanya. Ada yang takut juga, terutama ibu-ibu yang ditanya," ungkapnya.
Sementara tetangga yang lain, Suminah, tidak sempat melihat Muslimin datang. Tapi saat ia belanja di warung sayur di depan rumah orang tua Muslimin, tiba-tiba ia mendengar suara nangis-nangis dari dalam rumah itu.
"Iya, kaget. Terus pada nanya, ternyata Muslimin datang lalu meninggal," kata Suminah.
Kopda Muslimin meninggal dunia di rumah orang tuanya di Kendal, Kamis (28/7/2022) pagi kemarin, atau sepuluh hari setelah ia kabur. Sebelum meregang nyawa, pria yang menjadi dalang di balik perencanaan percobaan pembunuhan istrinya sendiri, Rina Wulandari. Jenazah Kopda Muslimin kemudian diautopsi di RS Bhayangkara, Semarang. Dugaan sementara penyebab kematiannya adalah akibat minum racun.
Sebelumnya, menurut penuturan orang tua Muslimin yaitu Mustaqim, seperti yang diutarakan Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi, bahwa Muslimin datang ke rumah orang tuanya di Jalan Adem Ayem, Kelurahan Trompo, Kendal, pada sekitar pukul 05.30 WIB. Saat itu begitu ia masuk, langsung meminta maaf kepada orangtuanya atas apa yang ia perbuat.
"Dia datang lalu minta maaf ke orang tuanya. Lantas Pak Mustaqim orang tuanya itu menyarankan Muslimin untuk menyerah," kata Kapolda.
Setelah diberi nasihat, Muslimin muntah-muntah. Lalu masuk kamar untuk istirahat sebentar. Tapi beberapa saat kemudian ia diketahui meninggal. (tjs/act)