- Didit Cordiaz/tvOne
TNI AL Gelar Open Ship di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Warga Bisa Masuk ke Dalam Kapal Perang
Semarang, Jawa Tengah - Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Laut (AL) menggelar open ship atau membuka kapal perangnya untuk dijadikan wisata sementara oleh masyarakat.
Kegiatan yang digelar di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang ini berlangsung selama dua hari, yakni 3-4 Agustus 2022.
Untuk open ship, pengunjung bisa berkeliling dengan masuk ke dua kapal perang, yakni KRI Fatahilah 361 dan KRI Spica 934.
"Kami sudah undang siswa SD sampai SMA di Kota Semarang agar bisa berkunjung ke kapal kami. Tujuannya untuk menumbuhkan kecintaan terhadap TNI Angkatan Laut. Silakan datang ke Kapal yang bersandar di Dermaga ini," ujar Komandan Lanal (Danlanal) Semarang Kolonel Marinir Hariyono Masturi.
Open Ship digelar untuk menyambut HUT ke-77 RI sekaligus menyambut peserta Triathlon.
Dirinya mengatakan peserta Triathlon itu termasuk dalam kegiatan The Rising Tide.
"The Rising Tide dimulai dari Denpasar dan berakhir di Jakarta dengan sepeda, berenang dan lari," katanya.
Secara rinci, peserta akan bersepeda sejauh 135 kilometer, berenang 5 kilometer dan berlari kurang lebih 1.153 kilometer.
Sementara untuk acara di Pelabuhan Tanjung Emas, pihaknya akan membuka bazar UMKM, open ship, live music dan talk show.
"Live music nanti diikuti beberapa grup band. Saya menghadirkan grup band dari Marinir Surabaya. Namanya Gung Ho Band. Selanjutnya talk show yang akan dihadiri Gubernur Jawa Tengah. Nanti akan ada Komandan Pusat Hidro-Oseanografi TNI Angkatan Laut (Danpushidrosal)," imbuhnya.
Sebagai informasi, KRI Spica adalah KRI berjenis Multi Purpose Research Vessel (MPRV) dengan panjang 60 meter dan lebar 11,3 meter.
KRI Spica memiliki persenjataan lengkap dan 47 awak kapal yang mempunyai keahlian khusus dalam bidang hidro-oseanografi.
KRI Spica didorong oleh dua mesin diesel 8V 4000 M53 untuk dua propeller sehingga kapal ini bisa melaju hingga kecepatan maksimum 14 knot.
Sedangkan, untuk jarak jelajahnya mencapai 4.400 nautical mile pada kecepatan 12 knot dan mampu menghadapi gelombang laut sampai level sea state six.
Kapal dengan nomor lambung 934 ini diproduksi di galangan OCEA, Les Sables-d'Olonne, Prancis pada 2015 silam.
KRI Spica juga diklaim sebagai kapal yang mempunyai peralatan tercanggih di Asia ditambah memiliki peralatan hidro-oseanografi.
Yang paling istimewa dari KRI Spica, yaitu ditunjang dengan perangkat single beam echo sounder jenis Kongsbergs EA600 dan multibeam systems EM2040 dan EM302.
KRI Spica telah melaksanakan sejumlah misi baik pemetaan, survei hingga misi pencarian.
KRI Spica juga bisa menjelajah selama 20 hari tanpa berhenti saat melaksanakan tugasnya. (dcz/nsi)