- Tim tvOne - Agus Saptono
HUT Kemerdekaan RI ke 77, Serunya Aksi Para Difabel di Boyolali Lomba Jumping Kursi Roda
Boyolali, Jawa Tengah – Cara unik dilakukan puluhan difabel yang tergabung dalam Komunitas Difabel Ampel (KDA) Boyolali dalam memperingati HUT Kemerdekaan Republik Indonesia ke 77, yaitu dengan menggelar lomba ketangkasan jumping kursi roda.
Kegiatan ini diadakan di kantor sekretariatan KDA Boyolali di Dukuh Banjarejo, Desa Candi, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Senin (15/8/2022).
Ketua Komunitas Difabel Ampel (KDA) Boyolali, Sardi, mengungkapkan lomba ketangkasan jumping kursi roda sebenarnya adalah teknik menggunakan kursi roda saat mengatasi medan yang tinggi.
Lomba ini memerlukan keahlian khusus dan membutuhkan keseimbangan dalam menjaga kursi roda dapat terangkat di bagian depannya tapi tidak jatuh ke belakang.
“Tidak semua pengguna kursi roda bisa melakukan jumping dan berputar-putar. Di sini, kami juga ingin menunjukkan kalau kursi roda tidak hanya bisa ditumpaki [dinaiki] tapi juga bisa digunakan atraksi,” katanya, Senin (15/8/2022).
Ia mengatakan peserta dari lomba ketangkasan jumping kursi roda dikuti dari beberapa daerah, tidak hanya dari Boyolali, tapi juga dari luar Boyolali.
“Pesertanya dari Boyolali,Klaten dan Salatiga totalnya yang absen tadi ada 64 peserta,” ucapnya.
Lebih lanjut Sardi menjelaskan, selain lomba ketangkasan jumping kursi roda, juga ada lomba balap kursi roda yang akan dilaksanakan menggunakan kecepatan waktu, tidak berbarengan seperti lomba balap pada umumnya. demi keselamatan peserta.
“Tadi diawali penghormatan bendera Merah Putih, lalu konvoi sepeda motor roda tida keliling kampong dengan jarak 2 kilo meter,” ucapnya.
Sardi menambahkan, lomba khusus difabel ini memiliki beberapa motivasi, yang pertama ia ingin difabel lebih dikenal dengan cara menampakkan diri.
“Yang kedua, kami ingin menghilangkan stigma masyarakat yang berpikiran bahwa kami tidak bisa karena segi fisik kami. Mereka memandang bukan memandang dari segi pola pikir kami, dikiranya kami enggak bisa apa-apa,” jelas Sardi.
Sementara itu, salah satu peserta lomba asal Ampel, Rini, mengaku sangat senang dengan adanya lomba lomba 17-an yang diadakan khusus untuk difabel ini.
“Senang dan bangga bisa bertemu dengan teman-teman, dengan cara seperti ini saya menjadi lebih bersemangat untuk menjalani hidup,” tandasnya. (Ags/Buz).